Palembang (Antara Bali) - Industri fesyen Sumatera Selatan membidik pasar di negara-negara Timur Tengah yang memiliki kesamaan budaya karena mayoritas penduduknya beragama Islam.
"Kain khas Palembang seperti jumputan dan blongsong dalam pameran dagang internasional sangat disukai pengunjung dari negara-negara Timur Tengah. Berlandaskan hal ini, pemerintah daerah berupaya membuka jalur perdagangan ke sana," ujar Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumsel Ahmad Mirza di Palembang, Minggu.
Ia mengemukakan, hanya saja sebelum upaya memicu pertumbuhan industri kain khas Sumsel itu dijalankan, pihaknya harus menjalin kesepakatan dengan para pengusaha songket di daerah.
Hal itu dilakukan lantaran hubungan dagang luar negeri memerlukan komitmen untuk menjaga keberlangsungan.
"Jangan sampai setelah dijalankan, justru pengusaha Sumsel sendiri yang tidak bisa menjaga ketersediaan pasokan. Atau tidak ada kepastian mengenai keberlangsungan hubungan dagang," katanya. (IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kain khas Palembang seperti jumputan dan blongsong dalam pameran dagang internasional sangat disukai pengunjung dari negara-negara Timur Tengah. Berlandaskan hal ini, pemerintah daerah berupaya membuka jalur perdagangan ke sana," ujar Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumsel Ahmad Mirza di Palembang, Minggu.
Ia mengemukakan, hanya saja sebelum upaya memicu pertumbuhan industri kain khas Sumsel itu dijalankan, pihaknya harus menjalin kesepakatan dengan para pengusaha songket di daerah.
Hal itu dilakukan lantaran hubungan dagang luar negeri memerlukan komitmen untuk menjaga keberlangsungan.
"Jangan sampai setelah dijalankan, justru pengusaha Sumsel sendiri yang tidak bisa menjaga ketersediaan pasokan. Atau tidak ada kepastian mengenai keberlangsungan hubungan dagang," katanya. (IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013