Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana saat berdialog dengan kumpulan asosiasi pariwisata Bali Tourism Board (BTB) menjanjikan dukungan untuk sektor pariwisata lewat koneksinya dengan pemerintah pusat.
Made Muliawan Arya atau De Gadjah di Badung, Sabtu, mengatakan membutuhkan bantuan asosiasi untuk merancang pariwisata Bali ke depan, dan perannya menyampaikan ke pusat karena linear.
“Kami berharap bisa bekerja sama bersinergi dengan asosiasi karena kalau hanya kami tidak akan mampu,” kata dia.
“Urusan saya nanti ke depan ke Jakarta melobi, political will, dengan koneksi yang kami punya kedekatan yang kami punya tujuannya datang ke Jakarta agar Bali diberikan kekhususan,” sambungnya.
Ketua DPD Partai Gerindra Bali itu melihat banyak persoalan terkait pariwisata di Pulau Dewata, sehingga banyak hal perlu dievaluasi.
Masalah terkait seperti kemacetan, sampah, penegakan hukum, dan pariwisata berlebih.
Sementara, ia mengakui bahwa yang ahli dalam memecahkan solusi kepariwisataan adalah asosiasi pariwisata, sehingga menurut dia tugasnya hanya memegang kebijakan.
“Pelaku pariwisata lebih ahli, kami hanya pemegang kebijakan, jadi yang bekerja, berpikir, membangun pariwisata pasti kami libatkan akademisi, pelaku usaha, dan swasta,” kata De Gadjah.
Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana menilai memiliki calon pemimpin yang menawarkan hubungan dekat dengan pemerintah pusat membawa potensi positif dan negatif bagi daerah.
“Bisa dua hal, kalau terlalu dekat dengan pusat apa-apa diikuti, nanti kalau ada kebijakan-kebijakan negatif dipaksa,” ujarnya menyampaikan kemungkinan terburuk.
Tetapi di sisi lain, Gus Agung menyebut apabila berjalan baik maka ada peluang pariwisata Bali terbantu dengan adanya pembinaan, pendanaan, dan kebijakan positif yang memberi keuntungan bagi Pulau Dewata.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Made Muliawan Arya atau De Gadjah di Badung, Sabtu, mengatakan membutuhkan bantuan asosiasi untuk merancang pariwisata Bali ke depan, dan perannya menyampaikan ke pusat karena linear.
“Kami berharap bisa bekerja sama bersinergi dengan asosiasi karena kalau hanya kami tidak akan mampu,” kata dia.
“Urusan saya nanti ke depan ke Jakarta melobi, political will, dengan koneksi yang kami punya kedekatan yang kami punya tujuannya datang ke Jakarta agar Bali diberikan kekhususan,” sambungnya.
Ketua DPD Partai Gerindra Bali itu melihat banyak persoalan terkait pariwisata di Pulau Dewata, sehingga banyak hal perlu dievaluasi.
Masalah terkait seperti kemacetan, sampah, penegakan hukum, dan pariwisata berlebih.
Sementara, ia mengakui bahwa yang ahli dalam memecahkan solusi kepariwisataan adalah asosiasi pariwisata, sehingga menurut dia tugasnya hanya memegang kebijakan.
“Pelaku pariwisata lebih ahli, kami hanya pemegang kebijakan, jadi yang bekerja, berpikir, membangun pariwisata pasti kami libatkan akademisi, pelaku usaha, dan swasta,” kata De Gadjah.
Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana menilai memiliki calon pemimpin yang menawarkan hubungan dekat dengan pemerintah pusat membawa potensi positif dan negatif bagi daerah.
“Bisa dua hal, kalau terlalu dekat dengan pusat apa-apa diikuti, nanti kalau ada kebijakan-kebijakan negatif dipaksa,” ujarnya menyampaikan kemungkinan terburuk.
Tetapi di sisi lain, Gus Agung menyebut apabila berjalan baik maka ada peluang pariwisata Bali terbantu dengan adanya pembinaan, pendanaan, dan kebijakan positif yang memberi keuntungan bagi Pulau Dewata.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024