Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut tidak ada pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Selasa ini.

“Enggak ada, ya,” ujar Hasto singkat dari dalam mobilnya saat ditemui di halaman kediaman Megawati di kawasan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa malam.

Hasto tampak keluar dari kediaman Megawati sekitar pukul 20.00 WIB. Ia mengatakan, kedatangannya ke rumah Megawati hanya untuk menyampaikan laporan, meski tak menyebut isi laporan yang dimaksud.

“Enggak ada, aku hanya lapor ke Ibu,” kata dia.

Baca juga: PDI Perjuangan berharap pertemuan Megawati-Prabowo sebelum pelantikan presiden terpilih

Sementara itu, berdasarkan pantauan ANTARA sejak pukul 19.00 WIB, kediaman Megawati tampak lengang. Hanya ada petugas keamanan berjaga dan awak media massa yang bersiap meliput pertemuan Megawati dan Prabowo.

Wacana pertemuan antara Megawati dan Prabowo santer diperbincangkan belakangan ini, terlebih menjelang Prabowo mengucap sumpah sebagai Presiden RI Periode 2024–2029 pada Minggu (20/10) mendatang.

Sebelumnya, Hasto mengatakan bahwa pertemuan Megawati-Prabowo diharapkan dapat terealisasi sebelum Prabowo dilantik. Menurut dia, pertemuan merupakan hal yang baik, sebagai bagian dari silaturahmi pemimpin bangsa.

“Komunikasi secara intensif sudah dilakukan, tinggal menunggu momentum yang tepat. Tentu saja momentum yang tepat itu diharapkan sebelum pelantikan Pak Prabowo sebagai Presiden," kata Hasto di Blitar, Jawa Timur, Senin (7/10).

Ia mengatakan, dalam pertemuan itu akan banyak hal yang dibahas, terutama masalah bangsa dan negara. Terlebih, ke depan, tantangan yang dihadapi Indonesia tidak ringan, sehingga diperlukan kesadaran bersama dan kesatuan juang dari seluruh komponen bangsa.

Baca juga: Pertemuan Megawati-Prabowo menghitung hari

Hasto yakin bahwa dengan komunikasi tersebut, Indonesia bisa mengatasi berbagai tantangan geopolitik dan persoalan pangan yang menjadi tantangan bidang perekonomian.

"Semua memerlukan pandangan yang cerdik dan dialog antar pemimpin seperti Bu Mega dan Pak Prabowo. Tentu, PDIP komitmen perjuangannya pada bangsa dan negara tanpa akhir sehingga komitmen itu dibawa jauh lebih penting daripada sekadar urusan yang berkaitan dengan politik praktis ataupun gambaran kabinet ke depan," ujar dia.

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan tidak menutup kemungkinan menu nasi goreng akan kembali dihidangkan saat Megawati bertemu dengan Prabowo.

“(Menu makanan) masih dipikirkan, tapi waktu itu, Ibu Mega yang memasak dan Pak Prabowo sangat menyukai. Jadi mungkin juga menu nasi goreng akan ada lagi,” kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10).

Puan juga mengatakan bahwa pertemuan Megawati dan Prabowo hanya tinggal menunggu momentum yang tepat, sebab baik Megawati maupun Prabowo sama-sama ingin bertemu.

“Yang terbaru semuanya beliau berdua sama sama berkeinginan untuk bertemu secepatnya menunggu waktu yang tepat, di saat yang tepat,“ ucapnya.
 

Pewarta: Fath Putra Mulya

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024