Tabanan (Antara Bali) - Keluarga bocah yang tenggelam di Danau Beratan, Bedugul, masih berduka dan seakan tidak percaya atas musibah yang dialami korban.
"Begitu mendengar anaknya tenggelam, kedua orang tua langsung pingsan," kata Dewa Gde Oka Yadya selaku Kepala Dusun Adat Taman Tanda, Desa Batunya, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Rabu.
I Ketut Adi Juniatra (8) tenggelam di objek wisata ternama itu beberapa saat setelah meminta uang kepada kedua orang tuanya, I Wayan Sudiarta (52) dan Sri Suryani (46), Selasa (12/3) siang.
Saat itu kedua orang tuanya tidak mengawasi kepergian murid kelas I sekolah dasar itu karena sedang menjalani ritual Catur Brata Penyepian di rumahnya.
Sebelum tenggelam seorang warga melihat bocah tersebut sempat meniti jembatan untuk buang air. Tiba-tiba bocah tersebut tidak tampak dari pandangan warga yang berjarak sekitar 30 meter. (EKA/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Begitu mendengar anaknya tenggelam, kedua orang tua langsung pingsan," kata Dewa Gde Oka Yadya selaku Kepala Dusun Adat Taman Tanda, Desa Batunya, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Rabu.
I Ketut Adi Juniatra (8) tenggelam di objek wisata ternama itu beberapa saat setelah meminta uang kepada kedua orang tuanya, I Wayan Sudiarta (52) dan Sri Suryani (46), Selasa (12/3) siang.
Saat itu kedua orang tuanya tidak mengawasi kepergian murid kelas I sekolah dasar itu karena sedang menjalani ritual Catur Brata Penyepian di rumahnya.
Sebelum tenggelam seorang warga melihat bocah tersebut sempat meniti jembatan untuk buang air. Tiba-tiba bocah tersebut tidak tampak dari pandangan warga yang berjarak sekitar 30 meter. (EKA/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013