- Delegasi dari 46 negara akan menghadiri Konferensi Pendidikan Global
Dubai, Uni Emirat Arab (Antara Bali/PRNewswire) - Bill Clinton, Tony Blair, Kepala Negara, dan menteri-menteri Keuangan dan Pendidikan akan membahas peran dari kemitraan swasta-publik untuk membuat pendidikan agar lebih bermanfaat bagi lebih banyak orang muda di dunia demi menciptakan tenaga kerja yang terampil untuk masa depan.
The Global Education dan Skills Forum seri perdana ini akan diadakan minggu ini di Dubai pada 14-17 Maret. Forum ini, yang diselenggarakan secara bersama-sama oleh UNESCO, The Commonwealth Business Council, Pemerintah UEA, dan GEMS Education akan mencari cara-cara untuk membuat perubahan yang nyata, berkelanjutan, dan terukur bagi sistem pendidikan di tingkat global dan lokal.
Sebuah fokus khusus akan diberikan pada pengembangan lingkungan yang mendukung kemitraan publik dan swasta yang efektif, termasuk kerangka regulasi yang menjamin akses, kualitas, relevansi, dan kesetaraan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Juru bicara untuk Pendidikan Global dan Keterampilan Forum, Chris Kirk, berkata, "Sekaranglah saat yang tepat untuk merevolusi pendekatan terhadap pendidikan. Seluruh dunia menyaksikan sendiri tingginya permintaan dari Afrika dan Asia untuk pendidikan berkualitas. Mayoritas penduduk dunia terdapat di negara-negara berkembang. Namun, sementara itu, perdebatan antara swasta versus publik pun terus berlanjut, sehingga jutaan anak-anak kehilangan pendidikan yang berkualitas."
"Anak-anak dan kaum muda menuntut transformasi pendidikan yang memberikan penyediaan publik berkualitas tinggi dan efisien secara global dalam rangka memenuhi dan meningkatkan harapan keluarga dan masyarakat di seluruh dunia. Tuntutan semacam ini hanya dapat dicapai melalui kerjasama antara sektor publik dan swasta dan organisasi non-pemerintah."
Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova, berkata, "Perusahaan global memiliki kepentingan global mereka sendiri. Tapi, ada sesuatu yang baru yang segera terwujud, dan itulah pemahaman umum bahwa dalam sektor swasta orang-orang dapat terdidik dengan baik. Kita sadar bahwa dalam kepentingan sektor swasta, pasar berjalan dengan baik, orang-orang menjadi mapan, dan negara-negara menjadi stabil. Selain itu, sektor swasta sangat terbuka untuk metode kerjasama yang inovatif. Menghadapi tantangan global yang kompleks membutuhkan kemitraan antara publik dan swasta yang inovatif dan solid.
Sekitar 67 juta anak tidak memiliki akses terhadap pendidikan sekolah dasar dan 72 juta anak kehilangan pendidikan sekolah menengah.
Hasil nyata dari kesenjangan pendidikan mencakup tingkat pengangguran yang tinggi, pekerjaan peringkat atas diutamakan untuk warga negara asing, siswa berbakat pindah ke luar negeri untuk peluang yang lebih baik, kualifikasi bernilai rendah, dan keterampilan tak mumpuni untuk kebutuhan perekonomian.
Forum ini meliputi topik di sektor pendidikan, termasuk sesi pada teknologi mengganggu, pendidikan teknis dan kejuruan, dan kesetaraan dalam pendidikan.
Forum ini dihadiri oleh E. Pierre Nkurunziza, Presiden Burundi, HE Maria Kiwanuka, Menteri Keuangan, Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi, Uganda, HE Olusegun Obasanjo, Mantan Presiden Republik Federal Nigeria, H, H.E. Cirino Ofuho, Menteri Pemuda, H.E. Chilundo Arlindo, Wakil Menteri Pendidikan, Mozambik, Sudan Selatan, HE Reem Al Hashimy, Menteri Negara, Uni Emirat Arab, Nick Fuller, Kepala Dinas Pendidikan, Olimpiade 2012, Inggris, H.E. Shashi Tharoor, Menteri Pengembangan Sumber Daya Manusia, India, dan Lord Andrew Adonis, mantan Menteri Negara untuk Pendidikan, Inggris.
http://www.facebook.com/GESForum
http://www.twitter.com/GemsEducation
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Margaret Flanagan/ Rebecca Sageman
ASDA'A Burson-Marsteller
Tel: (+971)4-4507-600
Email: margaret.flanagan@bm.com / rebecca.sageman@bm.com
Sumber: UNESCO, The Commonwealth Business Council, Pemerintah Uni Emirat Arab dan GEMS Education
(ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Dubai, Uni Emirat Arab (Antara Bali/PRNewswire) - Bill Clinton, Tony Blair, Kepala Negara, dan menteri-menteri Keuangan dan Pendidikan akan membahas peran dari kemitraan swasta-publik untuk membuat pendidikan agar lebih bermanfaat bagi lebih banyak orang muda di dunia demi menciptakan tenaga kerja yang terampil untuk masa depan.
The Global Education dan Skills Forum seri perdana ini akan diadakan minggu ini di Dubai pada 14-17 Maret. Forum ini, yang diselenggarakan secara bersama-sama oleh UNESCO, The Commonwealth Business Council, Pemerintah UEA, dan GEMS Education akan mencari cara-cara untuk membuat perubahan yang nyata, berkelanjutan, dan terukur bagi sistem pendidikan di tingkat global dan lokal.
Sebuah fokus khusus akan diberikan pada pengembangan lingkungan yang mendukung kemitraan publik dan swasta yang efektif, termasuk kerangka regulasi yang menjamin akses, kualitas, relevansi, dan kesetaraan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Juru bicara untuk Pendidikan Global dan Keterampilan Forum, Chris Kirk, berkata, "Sekaranglah saat yang tepat untuk merevolusi pendekatan terhadap pendidikan. Seluruh dunia menyaksikan sendiri tingginya permintaan dari Afrika dan Asia untuk pendidikan berkualitas. Mayoritas penduduk dunia terdapat di negara-negara berkembang. Namun, sementara itu, perdebatan antara swasta versus publik pun terus berlanjut, sehingga jutaan anak-anak kehilangan pendidikan yang berkualitas."
"Anak-anak dan kaum muda menuntut transformasi pendidikan yang memberikan penyediaan publik berkualitas tinggi dan efisien secara global dalam rangka memenuhi dan meningkatkan harapan keluarga dan masyarakat di seluruh dunia. Tuntutan semacam ini hanya dapat dicapai melalui kerjasama antara sektor publik dan swasta dan organisasi non-pemerintah."
Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova, berkata, "Perusahaan global memiliki kepentingan global mereka sendiri. Tapi, ada sesuatu yang baru yang segera terwujud, dan itulah pemahaman umum bahwa dalam sektor swasta orang-orang dapat terdidik dengan baik. Kita sadar bahwa dalam kepentingan sektor swasta, pasar berjalan dengan baik, orang-orang menjadi mapan, dan negara-negara menjadi stabil. Selain itu, sektor swasta sangat terbuka untuk metode kerjasama yang inovatif. Menghadapi tantangan global yang kompleks membutuhkan kemitraan antara publik dan swasta yang inovatif dan solid.
Sekitar 67 juta anak tidak memiliki akses terhadap pendidikan sekolah dasar dan 72 juta anak kehilangan pendidikan sekolah menengah.
Hasil nyata dari kesenjangan pendidikan mencakup tingkat pengangguran yang tinggi, pekerjaan peringkat atas diutamakan untuk warga negara asing, siswa berbakat pindah ke luar negeri untuk peluang yang lebih baik, kualifikasi bernilai rendah, dan keterampilan tak mumpuni untuk kebutuhan perekonomian.
Forum ini meliputi topik di sektor pendidikan, termasuk sesi pada teknologi mengganggu, pendidikan teknis dan kejuruan, dan kesetaraan dalam pendidikan.
Forum ini dihadiri oleh E. Pierre Nkurunziza, Presiden Burundi, HE Maria Kiwanuka, Menteri Keuangan, Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi, Uganda, HE Olusegun Obasanjo, Mantan Presiden Republik Federal Nigeria, H, H.E. Cirino Ofuho, Menteri Pemuda, H.E. Chilundo Arlindo, Wakil Menteri Pendidikan, Mozambik, Sudan Selatan, HE Reem Al Hashimy, Menteri Negara, Uni Emirat Arab, Nick Fuller, Kepala Dinas Pendidikan, Olimpiade 2012, Inggris, H.E. Shashi Tharoor, Menteri Pengembangan Sumber Daya Manusia, India, dan Lord Andrew Adonis, mantan Menteri Negara untuk Pendidikan, Inggris.
http://www.facebook.com/GESForum
http://www.twitter.com/GemsEducation
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Margaret Flanagan/ Rebecca Sageman
ASDA'A Burson-Marsteller
Tel: (+971)4-4507-600
Email: margaret.flanagan@bm.com / rebecca.sageman@bm.com
Sumber: UNESCO, The Commonwealth Business Council, Pemerintah Uni Emirat Arab dan GEMS Education
(ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013