Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, Bali, terus meningkatkan produktivitas petani setempat salah satunya dengan memberikan bantuan mesin pertanian modern combine harverster.
"Kami memberikan bantuan sarana dan prasarana pertanian sebagai upaya mekanisasi untuk memudahkan dan mempercepat proses panen padi yang selama ini dilakukan secara tradisional," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana di Mangupura, Bali, Selasa.
Bantuan mesin panen padi itu diberikan kepada 10 pekaseh subak kelompok pertanian se-Kabupaten Badung. Selain itu, Pemkab Badung juga menyerahkan 14 unit powertresher kepada 14 kelompok tani setempat.
Wayan mengatakan mesin combine harvester tersebut berfungsi untuk memanen padi dengan berbagai tahapan seperti mengait, memotong, membawa hasil potongan, merontokkan dan membersihkan gabah yang dilakukan secara terpadu dalam satu kali proses.
Mesin combine harvester memiliki beberapa bagian utama seperti motor penggerak, bagian penyisir, bagian pemotong padi, bagian pengantar padi, bagian perontok, bagian pembawa gabah, dan bagian pengeluaran.
Baca juga: Produktivitas padi di Badung raih peringkat tiga tertinggi nasional
Mesin itu juga memiliki kemampuan bisa menyelesaikan panen dalam waktu yang lebih cepat dan menghemat biaya produksi dibandingkan dengan menggunakan alat yang masih tradisional.
"Kami tidak hanya memberikan bantuan alat panen, namun juga melakukan pelatihan penggunaan mesin panen padi tersebut kepada para petani untuk memberi pengalaman dan memberikan informasi pemeliharaan alatnya," kata dia.
Ia mengungkapkan alat tersebut efektif mengatasi salah satu tantangan sektor pertanian saat ini khususnya di wilayah Badung yakni sulitnya mendapatkan buruh panen padi.
"Buruh panen padi banyak berasal dari luar daerah Badung, jadi kami berharap dengan beroperasinya mesin ini dapat mengatasi langkanya buruh panen padi yang terjadi saat ini," ungkap Wayan Wijana.
Baca juga: Unit penggilingan padi siap olah hasil panen petani di Badung
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
"Kami memberikan bantuan sarana dan prasarana pertanian sebagai upaya mekanisasi untuk memudahkan dan mempercepat proses panen padi yang selama ini dilakukan secara tradisional," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana di Mangupura, Bali, Selasa.
Bantuan mesin panen padi itu diberikan kepada 10 pekaseh subak kelompok pertanian se-Kabupaten Badung. Selain itu, Pemkab Badung juga menyerahkan 14 unit powertresher kepada 14 kelompok tani setempat.
Wayan mengatakan mesin combine harvester tersebut berfungsi untuk memanen padi dengan berbagai tahapan seperti mengait, memotong, membawa hasil potongan, merontokkan dan membersihkan gabah yang dilakukan secara terpadu dalam satu kali proses.
Mesin combine harvester memiliki beberapa bagian utama seperti motor penggerak, bagian penyisir, bagian pemotong padi, bagian pengantar padi, bagian perontok, bagian pembawa gabah, dan bagian pengeluaran.
Baca juga: Produktivitas padi di Badung raih peringkat tiga tertinggi nasional
Mesin itu juga memiliki kemampuan bisa menyelesaikan panen dalam waktu yang lebih cepat dan menghemat biaya produksi dibandingkan dengan menggunakan alat yang masih tradisional.
"Kami tidak hanya memberikan bantuan alat panen, namun juga melakukan pelatihan penggunaan mesin panen padi tersebut kepada para petani untuk memberi pengalaman dan memberikan informasi pemeliharaan alatnya," kata dia.
Ia mengungkapkan alat tersebut efektif mengatasi salah satu tantangan sektor pertanian saat ini khususnya di wilayah Badung yakni sulitnya mendapatkan buruh panen padi.
"Buruh panen padi banyak berasal dari luar daerah Badung, jadi kami berharap dengan beroperasinya mesin ini dapat mengatasi langkanya buruh panen padi yang terjadi saat ini," ungkap Wayan Wijana.
Baca juga: Unit penggilingan padi siap olah hasil panen petani di Badung
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024