Denpasar (Antara Bali) - Umat Hindu di Kota Denpasar, Sabtu sejak pagi memadati Pantai Padanggalak Sanur untuk melaksanakan ritual Melasti sebagai rangkaian peringatan Hari Suci Nyepi.
"Ritual Melasti memang sengaja mencari sumber-sumber mata air sebagai sarana untuk penyucian pratima (benda-benda suci)," kata Pemangku (rohaniwan) Pura Desa Sumerta Jero Mangku Made Wiji di sela-sela memimpin persembahyangan di Pantai Sanur, Sabtu.
Ia menyampaikan, umat Hindu di Bali umumnya melaksanakan ritual Melasti tiga hari sebelum Hari Suci Nyepi yang tahun ini jatuh pada Kamis, 12 Maret 2013. Umat yang melaksanakan ritual Melasti berjalan beriringan dari Pura Desa atau Pura Bale Agung yang terdapat di tiap-tiap desa adat.
Namun, ada juga umat ke Pantai Padanggalak kawasan Sanur dengan ramai-ramai naik truk dan mengendarai sepeda motor serta asal berbagai desa lainnya. "Kami di Desa Pakraman Sumerta memang sudah sejak dulu Melasti dengan berjalan kaki dan berangkat dari pura pada siang hari," kata Mangku Wiji.
Ritual Melasti diisi persembahyangan bersama dengan memercikkan air suci, para pemangku membawakan tari pamendakan, menghaturkan "pakelem" atau sesajen berisi ayam dan bebek dihanyutkan ke laut, serta menyentuhkan benda-benda suci ke air laut.
Sementara itu pendeta Hindu Mpu Jaya Acharyananda mengatakan, ritual Melasti juga menjadi upaya para orang tua untuk memberi pemahaman ritual kepada generasi muda. Melasti mengandung unsur pendalaman hakikat hidup, laksana lautan mendaur ulang menerima segala sesuatu baik buruk.
"Jadilah lautan. Lautan itu luas karena posisinya yang rendah sehingga bisa menampung banyak air. Artinya, pribadi manusia hendaknya menerima yang baik dan buruk sebagai motivasi untuk memperbaiki kehidupan," kata Mpu Acharyananda. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Ritual Melasti memang sengaja mencari sumber-sumber mata air sebagai sarana untuk penyucian pratima (benda-benda suci)," kata Pemangku (rohaniwan) Pura Desa Sumerta Jero Mangku Made Wiji di sela-sela memimpin persembahyangan di Pantai Sanur, Sabtu.
Ia menyampaikan, umat Hindu di Bali umumnya melaksanakan ritual Melasti tiga hari sebelum Hari Suci Nyepi yang tahun ini jatuh pada Kamis, 12 Maret 2013. Umat yang melaksanakan ritual Melasti berjalan beriringan dari Pura Desa atau Pura Bale Agung yang terdapat di tiap-tiap desa adat.
Namun, ada juga umat ke Pantai Padanggalak kawasan Sanur dengan ramai-ramai naik truk dan mengendarai sepeda motor serta asal berbagai desa lainnya. "Kami di Desa Pakraman Sumerta memang sudah sejak dulu Melasti dengan berjalan kaki dan berangkat dari pura pada siang hari," kata Mangku Wiji.
Ritual Melasti diisi persembahyangan bersama dengan memercikkan air suci, para pemangku membawakan tari pamendakan, menghaturkan "pakelem" atau sesajen berisi ayam dan bebek dihanyutkan ke laut, serta menyentuhkan benda-benda suci ke air laut.
Sementara itu pendeta Hindu Mpu Jaya Acharyananda mengatakan, ritual Melasti juga menjadi upaya para orang tua untuk memberi pemahaman ritual kepada generasi muda. Melasti mengandung unsur pendalaman hakikat hidup, laksana lautan mendaur ulang menerima segala sesuatu baik buruk.
"Jadilah lautan. Lautan itu luas karena posisinya yang rendah sehingga bisa menampung banyak air. Artinya, pribadi manusia hendaknya menerima yang baik dan buruk sebagai motivasi untuk memperbaiki kehidupan," kata Mpu Acharyananda. (LHS/T007)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013