Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bali I Gusti Ngurah Wiryanata mengatakan sebanyak 72 anggota Paskibraka Provinsi Bali yang resmi dikukuhkan oleh Pj Gubernur Bali sudah mewakili keberagaman.
“Kami untuk paskibraka ada keterwakilan semua agama, bahkan kalau tidak ada halangan berarti yang memegang baki beragama Budha,” kata dia di Denpasar, Jumat.
Kepala Kesbangpol Bali mengatakan mereka ingin menunjukkan indahnya keberagaman, apalagi di tengah maraknya kabar soal larangan pasukan berhijab.
Di Bali, terdapat satu anggota berhijab bernama Olivia, namun siswi tersebut justru ditempatkan di barisan pasukan delapan atau pasukan inti.
“Ada satu berhijab tapi yang Muslim banyak, dia justru ditempatkan di barisan utama dan kebetulan anaknya secara kualifikasi memenuhi syarat jadi tidak ada persoalan,” ujar Wiryanata.
Selain keberagaman soal agama, mereka yang terpilih juga berasal dari beragam etnis, bahkan salah satu anggota adalah keturunan asing yang ayahnya sebelumnya warga negara asing dan akhirnya berstatus WNI.
Proses pengukuhan Paskibraka Bali sendiri berlangsung pada Kamis (15/8) malam dipimpin Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra.
72 anggota pasukan ini merupakan siswa siswi kelas XI dari sembilan kabupaten/kota se-Bali, yang sebelumnya diseleksi ketat dan sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan.
Pengukuhan ditandai dengan pembacaan pernyataan pengukuhan oleh Pj Gubernur Bali, dilanjutkan dengan penyematan lencana latihan kepemimpinan perintis dan kendit kepada I Gusti Ngurah Ari Andika Putra, selaku pimpinan pasukan.
Sebelumnya, Ari Andika secara simbolis mencium Bendera Merah Putih yang diiringi lagu Bagimu Negeri serta pembacaan Ikrar Putra Indonesia.
Setelah prosesi pengukuhan, Pj Gubernur Bali menyalami satu per satu anggota Paskibraka Bali, sambil mengucapkan selamat bertugas pada Upacara Pengibaran dan Penurunan Bendera puncak peringatan HUT Kemerdekaan Ke-79 RI.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
“Kami untuk paskibraka ada keterwakilan semua agama, bahkan kalau tidak ada halangan berarti yang memegang baki beragama Budha,” kata dia di Denpasar, Jumat.
Kepala Kesbangpol Bali mengatakan mereka ingin menunjukkan indahnya keberagaman, apalagi di tengah maraknya kabar soal larangan pasukan berhijab.
Di Bali, terdapat satu anggota berhijab bernama Olivia, namun siswi tersebut justru ditempatkan di barisan pasukan delapan atau pasukan inti.
“Ada satu berhijab tapi yang Muslim banyak, dia justru ditempatkan di barisan utama dan kebetulan anaknya secara kualifikasi memenuhi syarat jadi tidak ada persoalan,” ujar Wiryanata.
Selain keberagaman soal agama, mereka yang terpilih juga berasal dari beragam etnis, bahkan salah satu anggota adalah keturunan asing yang ayahnya sebelumnya warga negara asing dan akhirnya berstatus WNI.
Proses pengukuhan Paskibraka Bali sendiri berlangsung pada Kamis (15/8) malam dipimpin Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra.
72 anggota pasukan ini merupakan siswa siswi kelas XI dari sembilan kabupaten/kota se-Bali, yang sebelumnya diseleksi ketat dan sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan.
Pengukuhan ditandai dengan pembacaan pernyataan pengukuhan oleh Pj Gubernur Bali, dilanjutkan dengan penyematan lencana latihan kepemimpinan perintis dan kendit kepada I Gusti Ngurah Ari Andika Putra, selaku pimpinan pasukan.
Sebelumnya, Ari Andika secara simbolis mencium Bendera Merah Putih yang diiringi lagu Bagimu Negeri serta pembacaan Ikrar Putra Indonesia.
Setelah prosesi pengukuhan, Pj Gubernur Bali menyalami satu per satu anggota Paskibraka Bali, sambil mengucapkan selamat bertugas pada Upacara Pengibaran dan Penurunan Bendera puncak peringatan HUT Kemerdekaan Ke-79 RI.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024