Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah perajin ogoh-ogoh di Bali kebanjiran pesanan boneka raksasa dalam bentuk watak perwayangan itu menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1935.
    
"Kami sudah memulai membuat ogoh-ogoh sejak awal tahun ini untuk mengantisipasi banyaknya pemesanan," kata I Wayan Candra, selaku pemilik Sanggar Gabungan Anak Seni Serba Bisa (Gases) Bali, di Denpasar, Senin.

Dia mengaku, sebanyak 100 ogoh-ogoh yang sudah dipesan. Jumlah pesanan tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 130 ogoh-ogoh.

Pemesanan pada tahun ini sengaja dibatasi karena harus menjaga kesehatan sehingga tidak bisa mengontrol setiap pembuatan boneka raksasa itu. "Meskipun harga bahan-bahan baku sudah naik sekitar 15 persen, kami tidak menaikkan harganya," ucapnya.
    
Dia mematok harga dari Rp500 ribu hingga Rp12 juta tergantung pada ukuran ogoh-ogoh dan bahan yang digunakan.

Pemesan ogoh-ogoh berasal dari sejumlah kota/kabupaten di Pulau Dewata, seperti Denpasar, Klungkung, Buleleng, Tabanan dan Karangasem. "Sejauh ini sudah 70 persen penyelesaiannya. Paling banyak pemesan memang dari kota Denpasar karena antusiasme mereka cukup tinggi menjelang Nyepi untuk mengarak ogoh-ogoh," ujarnya. (IGT) 

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013