Denpasar (Antara Bali) - Dinas Kesehatan Provinsi Bali mencatat jumlah balita penderita gizi buruk di Pulau Dewata pada 2012 sebanyak 86 kasus, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

"Pada 2011, kami menemukan 63 kasus gizi buruk yang tersebar di semua kabupaten/kota di Bali. Saat itu mayoritas ditemukan di Kabupaten Klungkung sejumlah 14 kasus," kata Kadiskes Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, di Denpasar, Minggu.

Ia menyampaikan, dari 86 kasus yang ditemukan pada 2012 terbanyak di Kabupaten Karangasem yakni 23 kasus, disusul posisi kedua Buleleng (19) dan ketiga di Gianyar (12). Sedangkan untuk kabupaten lainnya bervariasi yakni Jembrana (9), Tabanan (8), Klungkung (7), Denpasar (3), Bangli (3) dan Badung (2).

"Sedangkan pada 2013, hingga akhir Januari tercatat sudah terjadi 24 kasus gizi buruk. Dari jumlah tersebut, masih didominasi balita di Kabupaten Buleleng, Karangasem dan Gianyar yang masing-masing lima kasus," ujarnya.

Menurut Suarjaya, penyebab balita menderita gizi buruk itu bermacam-macam, bukan lantas karena dari keluarga miskin yang kesulitan membeli makanan bergizi untuk anak-anaknya

"Gizi buruk dapat disebabkan karena perilaku orang tua yang kurang bersih sehingga menimbulkan diare bagi balitanya, demikian juga pola pemberian makan yang salah pada balita, dan penyakit yang diderita balita," katanya. (LHS)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013