Denpasar (Antara) - Bali menargetkan memperoleh akseptor atau peserta Keluarga Berencana baru yang menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang atau MKJP jenis implant sebanyak 2.550 orang pada 2013.
"Sasaran dalam setahun itu, kini baru terealisasi 261 orang atau sekitar sepuluh persen," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali I Wayan Sundra di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan pelayanan implant atau KB susuk mampu memberikan pilihan bagi pasangan usia subur (PUS) wanita dalam mengatur dan mengendalikan angka kelahiran.
Alat kontrasepsi implant memberikan inspirasi bagi Kabupaten/Kota di Bali untuk menjadi pilihan yang lebih variatif bagi pasangan usia subur muda paritas rendah (Pusmupar).
I Wayan Sundra menambahkan, BKKBN pusat menetapkan Bali untuk mampu meraih akseptor KB baru sebanyak 64.640 orang dan 555.010 pasangan peserta KB aktif dalam tahun 2013. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Sasaran dalam setahun itu, kini baru terealisasi 261 orang atau sekitar sepuluh persen," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali I Wayan Sundra di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan pelayanan implant atau KB susuk mampu memberikan pilihan bagi pasangan usia subur (PUS) wanita dalam mengatur dan mengendalikan angka kelahiran.
Alat kontrasepsi implant memberikan inspirasi bagi Kabupaten/Kota di Bali untuk menjadi pilihan yang lebih variatif bagi pasangan usia subur muda paritas rendah (Pusmupar).
I Wayan Sundra menambahkan, BKKBN pusat menetapkan Bali untuk mampu meraih akseptor KB baru sebanyak 64.640 orang dan 555.010 pasangan peserta KB aktif dalam tahun 2013. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013