Surabaya (Antara Bali) - Sebanyak 16 seniman Surabaya memperkenalkan karya seni objek melalui pameran bertajuk "An Unexpected Object" di Galeri Seni "House of Sampoerna" (HoS), Surabaya pada 1-31 Maret 2013.
"Mirip seni instalasi, tapi kalau seni instalasi itu biasanya memiliki tema (tematik), sebaliknya karya seni objek itu justru seniman membuat tema sendiri untuk objek yang dimiliki," kata koordinator pameran Mohammad Arifin.
Hal itu, katanya, karena seniman dalam karya seni objek justru mengeksplorasi media atau elemen yang tidak bermanfaat (bekas) menjadi objek yang bernilai seni. "Ada pesan penting dalam seni objek yakni memanfaatkan limbah tak terurai menjadi karya bermanfaat," katanya.
Contohnya, karya seniman Dukan Wahyudi berjudul "The Hunter Dog" yang berbentuk anjing dari rangkaian besi yang tergolong kategori "recycle found object". "Ya, saya merancangnya dari bahan yang tidak terpakai yang saya kumpulkan dalam beberapa kurun waktu," kata Dukan.
Seniman asal Surabaya yang berusia 36 tahun itu mengaku banyak tetangga yang heran dengan sikapnya mengumpulkan sejumlah barang bekas di rumah, di antaranya stik dalam permainan 'game' (PS), filter oli, "shockbreaker", dan otopad dalam skuter anak-anak.
"Tapi, saya akhirnya mampu merancangnya menjadi sebuah cerita fiksi tentang anjing yang terbut dari barang-barang itu. Cerintanya, ada kiamat dan semuanya hancur, tapi ada arwah anjing milik seorang anak yang suka main akhirnya masuk ke dalam barang-barang bekas itu hingga seperti bernyawa, lalu anjing dari rangkaian besi itu mencari pemiliknya," katanya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Mirip seni instalasi, tapi kalau seni instalasi itu biasanya memiliki tema (tematik), sebaliknya karya seni objek itu justru seniman membuat tema sendiri untuk objek yang dimiliki," kata koordinator pameran Mohammad Arifin.
Hal itu, katanya, karena seniman dalam karya seni objek justru mengeksplorasi media atau elemen yang tidak bermanfaat (bekas) menjadi objek yang bernilai seni. "Ada pesan penting dalam seni objek yakni memanfaatkan limbah tak terurai menjadi karya bermanfaat," katanya.
Contohnya, karya seniman Dukan Wahyudi berjudul "The Hunter Dog" yang berbentuk anjing dari rangkaian besi yang tergolong kategori "recycle found object". "Ya, saya merancangnya dari bahan yang tidak terpakai yang saya kumpulkan dalam beberapa kurun waktu," kata Dukan.
Seniman asal Surabaya yang berusia 36 tahun itu mengaku banyak tetangga yang heran dengan sikapnya mengumpulkan sejumlah barang bekas di rumah, di antaranya stik dalam permainan 'game' (PS), filter oli, "shockbreaker", dan otopad dalam skuter anak-anak.
"Tapi, saya akhirnya mampu merancangnya menjadi sebuah cerita fiksi tentang anjing yang terbut dari barang-barang itu. Cerintanya, ada kiamat dan semuanya hancur, tapi ada arwah anjing milik seorang anak yang suka main akhirnya masuk ke dalam barang-barang bekas itu hingga seperti bernyawa, lalu anjing dari rangkaian besi itu mencari pemiliknya," katanya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013