Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung, Bali meningkatkan kemampuan desain mode khususnya dalam mendesain busana kasual kain Endek kepada pelaku UMKM setempat.

“Desain dan mode ini menjadi penentu bisnis fesyen. Kami harus tetap berusaha meningkatkan kualitas produk termasuk mode maupun desain fesyen sehingga produk lokal tetap bisa bersaing bahkan memenangkan persaingan,” ujar Kadiskop UKMP Badung Made Widiana di Mangupura, Senin.
Pihaknya melihat pelatihan mode itu penting bagi pelaku UMKM untuk mendorong mereka dalam menciptakan mode terbaru untuk menghadapi desain yang terus berkembang, para pelaku UMKM juga diajak untuk mampu membaca peluang pasar.
 
Pihaknya memilih fokus pada kain endek, karena tren pemakaian busana dengan bahan tersebut saat ini sangat meningkat.

Oleh karena itu, menurut Made Widiana produk fesyen dari kain Endek perlu ada modifikasi sehingga memiliki posisi tawar dan nilai jual yang lebih tinggi.
 
“Jika produk endek berkembang dengan baik, tentu saja bisa berkolaborasi dengan penenun lokal sehingga keduanya sama-sama bisa berkembang," kata dia.
 
Kepala Bidang UMKM dan Kewirausahaan Made Wirya Santosa menambahkan kegiatan pelatihan itu diselenggarakan untuk mengeksplorasi ide-ide kreatif dan inovatif yang dituangkan melalui desain busana casual endek dengan memperhatikan tren mode terkini sehingga dapat diterima oleh konsumen.
 
"Kami juga mendorong pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha di bidang fesyen melalui peningkatan kemampuan dan pengetahuan yang komprehensif dalam industri mode," kata dia.
 
Dalam pelatihan itu, pihaknya mengundang para narasumber yang berasal dari Program Studi Desain Mode Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar selama lima hari pelaksanaan hingga 12 Juli 2024.
 
Pelatihan itu memberikan sejumlah materi diantara pengetahuan dasar dalam mendesain, proporsi figure fashion, pengetahuan tentang macam-macam busana dan gaya busana, pengetahuan tren mode dan penerapannya, pengembangan konsep dengan membuat moodboard.
 
“Kami juga melatih para peserta untuk mengembangkan konsep menjadi desain busana casual, perancangan koleksi desain, membuat detail dalam desain busana, perancangan gambar kerja desain, pemanfaatan material endek untuk desain busana tiga dimensi, dan finalisasi desain,” pungkas Made Wirya Santosa.


Baca juga: Kain endek Sekar Jepun, kain tenun asli Kota Denpasar

Baca juga: Kemenkumham dorong warga Bali daftarkan kekayaan intelektual komunal

Pewarta: Fikri Yusuf/Rolandus Nampu

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024