Denpasar (Antara Bali) - Bintang Puspayoga, istri calon Gubernur Bali Anak Agung Ngurah Puspayoga, secara spontan muncul di antara kerumunan ibu-ibu dalam acara nonton bersama film "Rectoverso" di Mal Bali Galeria, Kuta, Minggu (24/2).

"Kehadiran Ny Bintang disambut artis cantik Marcella Zalianty yang menjadi salah-satu produser dan sutradara film tersebut," kata Nyoman Gede Sudintara selaku Direktur Media Center Puspayoga-Sukrawan di Denpasar, Senin.

Istri Wakil Gubernur Bali periode 2008-2013 itu mendapat kenang-kenangan berupa kaus bertuliskan "Rectoverso" dari Marcella selaku salah satu sutradara film tersebut. Film yang disaksikan lewat acara nonton bareng itu diangkat dari karya novel Dewi "Dee" Lestari dengan judul yang sama.

Namun film digarap dalam bentuk "Omnibus" dengan menggabungkan lima cerita dengan judul yang berbeda, di antaranya "Malaikat Juga Tahu" yang disutradarai Marcela Zalianty, "Curhat buat Sahabat" (Olga Lidya), "Firasat" (Rachel Maryam), "Hanya Isyarat" (Happy Salma), dan "Cicak di Dinding" (Cathy Sharon).

Bintang Puspayoga yang juga Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali sengaja menyempatkan diri untuk mendukung film Indonesia sebagai bagian industri kreatif. "Melalui film, kita bisa belajar mengenai kehidupan dan karakter seseorang," ujarnya.

Ia merasa bangga karena film "Rectoverso" melibatkan lima sosok perempuan dalam posisi sebagai sutradara.

Acara nonton bareng tersebut digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Khusus untuk film "Rectoverso" digelar pada 40 kota di Indonesia yang bertujuan untuk menggairahkan industri film nasional menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Sementara itu, Marcella menjelaskan bahwa proses kreatif produksi film "Rectoverso" membutuhkan waktu satu tahun. "Bagi kami menjadi sutradara dan produser adalah hal yang baru karena biasanya hanya berakting saja," ujarnya.

Marcella menganggap 0bahwa posisi sutradara itu merupakan suatu tantangan untuk mengembangkan bakat.

Sutradara lainnya Happy Salma menambahkan bahwa acara nonton bareng itu merupakan suatu terobosan kreatif agar film Indonesia lebih eksis lagi. Apalagi film itu menawarkan hal yang baru dan berbeda dengan jenis film nasional selama ini.

"Biasanya kan cenderung horor dan mistik. Sekarang kami mengangkat reallitas sosial," aktris bersuamikan keluarga besar Puri Ubud, Kabupaten Gianyar, itu. (*/M038/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013