Pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dari setiap kabupaten di Provinsi Bali memamerkan hasil karyanya pada Pesta Kesenian Bali ke-46.
Beragam jenis kerajinan tangan dapat ditemukan di gerai-gerai UMKM yang berjejer rapi di Art Center Denpasar, mulai dari tekstil, perhiasan, aksesoris, hingga dekorasi rumah.
Keterlibatan para perajin dalam memeriahkan PKB merupakan kesempatan emas untuk memperkenalkan produk unggulan mereka.
“Terlibat dalam PKB adalah kesempatan emas bagi saya untuk memperkenalkan hasil kerajinan tangan kepada masyarakat luas,” kata Rahayu Jayanti salah satu perajin Saab Mute dari Kabupaten Buleleng, Senin.
Ia juga menambahkan tidak hanya memperkenalkan dan menjual produk kerajinan tangan, tetapi juga sebagai upaya dalam melestarikan dan mengajak masyarakat untuk mencintai produk lokal khususnya di Bali.
Kehadiran pameran ekonomi kreatif merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan UMKM dan pelestarian budaya. Dengan mengikuti pameran ini, para pelaku ekraf dapat meningkatkan omzet penjualan, memperluas jaringan pasar, dan mempromosikan produk mereka kepada khalayak yang lebih luas.
Nyoman Suardani, seorang perajin seni lukis Wayang Kamasan asal Kabupaten Klungkung mengatakan adanya pameran ini memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan penjualan produk mereka, baik dari masyarakat lokal maupun wisatawan mancanegara yang menggemari hasil karya seni.
“Berdampak positif bagi penjualan produk saya, karena di sini saya bisa bertemu dengan banyak pembeli potensial, tidak hanya dari kalangan lokal tetapi juga wisatawan mancanegara,” kata Nyoman Suardani.
Adanya pameran ekonomi kreatif bagaikan angin segar bagi para perajin yang selama ini luput dari perhatian publik. Selain itu, gerai pameran ini juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat untuk mengenal dan mencintai produk-produk lokal Bali.
Diharapkan dengan semakin tingginya minat masyarakat terhadap produk lokal, maka ekonomi kreatif di Bali akan semakin berkembang dan berdaya saing.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Beragam jenis kerajinan tangan dapat ditemukan di gerai-gerai UMKM yang berjejer rapi di Art Center Denpasar, mulai dari tekstil, perhiasan, aksesoris, hingga dekorasi rumah.
Keterlibatan para perajin dalam memeriahkan PKB merupakan kesempatan emas untuk memperkenalkan produk unggulan mereka.
“Terlibat dalam PKB adalah kesempatan emas bagi saya untuk memperkenalkan hasil kerajinan tangan kepada masyarakat luas,” kata Rahayu Jayanti salah satu perajin Saab Mute dari Kabupaten Buleleng, Senin.
Ia juga menambahkan tidak hanya memperkenalkan dan menjual produk kerajinan tangan, tetapi juga sebagai upaya dalam melestarikan dan mengajak masyarakat untuk mencintai produk lokal khususnya di Bali.
Kehadiran pameran ekonomi kreatif merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan UMKM dan pelestarian budaya. Dengan mengikuti pameran ini, para pelaku ekraf dapat meningkatkan omzet penjualan, memperluas jaringan pasar, dan mempromosikan produk mereka kepada khalayak yang lebih luas.
Nyoman Suardani, seorang perajin seni lukis Wayang Kamasan asal Kabupaten Klungkung mengatakan adanya pameran ini memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan penjualan produk mereka, baik dari masyarakat lokal maupun wisatawan mancanegara yang menggemari hasil karya seni.
“Berdampak positif bagi penjualan produk saya, karena di sini saya bisa bertemu dengan banyak pembeli potensial, tidak hanya dari kalangan lokal tetapi juga wisatawan mancanegara,” kata Nyoman Suardani.
Adanya pameran ekonomi kreatif bagaikan angin segar bagi para perajin yang selama ini luput dari perhatian publik. Selain itu, gerai pameran ini juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat untuk mengenal dan mencintai produk-produk lokal Bali.
Diharapkan dengan semakin tingginya minat masyarakat terhadap produk lokal, maka ekonomi kreatif di Bali akan semakin berkembang dan berdaya saing.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024