Yayasan Komunitas Sosial Buleleng (Buleleng Sosial Community) di Buleleng, Bali, mengajak mahasiswa di daerah itu untuk peduli terhadap sesama manusia, terutama kalangan masyarakat yang membutuhkan dalam hal ekonomi.
"Kami ingin mengajak anak-anak muda untuk peduli terhadap sesama melalui langkah-langkah kecil yang bisa dikolaborasikan bersama komunitas," kata Ketua Yayasan Buleleng Sosial Community, Eka Tirtayana dalam diskusi langsung bersama generasi muda peduli sesama di Gedung PLUT Singaraja, Sabtu.
Menurut dia, komunitas perlu memberikan ruang terhadap generasi muda untuk ikut terlibat menuangkan ide-ide, program, atau kebijakan kritis yang ada pada lingkungan sosial di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut.
Harapannya adalah generasi muda yang didominasi oleh generasi Z memiliki keberanian, niat, kepedulian serta empati terhadap masyarakat yang membutuhkan di lingkungan terdekat
"Kritis itu dalam artian dengan memberi solusi terhadap pemegang kebijakan, stakeholder terkait sehingga ada bahan program-program kebijakan yang dilakukan untuk Buleleng lebih maju," kata dia.
Lebih lanjut, Eka Tirta mengatakan ruang publik untuk diskusi seperti itu masih minim dilakukan dengan jumlah generasi muda atau generasi Z saat ini lebih banyak. Karena itu perlu banyak forum untuk memfasilitasi anak muda menuangkan ide dan gagasannya dalam pembangunan Buleleng ke depannya khususnya aspek sosial.
"Sesuai data BPS Provinsi Bali, peta penduduk generasi muda sekarang sebanyak 60-70 persen. Oleh karena itu, kita berikan ruang berkreasi membangun generasi muda sebagai digital natives yang penuh keakraban alami dengan teknologi komunikasi modern untuk peka terhadap isu sosial," katanya.
Dia juga berpesan dalam menjalankan aksi sosial, kepercayaan menjadi kunci, karena jika masyarakat para donatur percaya akan yayasannya seperti transparansi pengelolaan keuangan, pertanggungjawaban dan niat yang tulus membantu sesama tentunya keberlangsungan yayasan akan terus berlanjut.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja Gede Agus Eka Pratama mengatakan setelah diskusi ini pihaknya dapat membangun relasi kepada yayasan sosial di Buleleng, karena dalam waktu dekat ini akan mengadakan pengabdian kepada masyarakat berupa bakti sosial penanaman pohon, bantuan bagi lansia dan disabilitas.
"Kami di kampus terbatas sekali pembiayaan dalam pengabdian masyarakat, dengan diskusi ini, kami mendapat jejaring, kolaborasi serta relasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang sebelumnya rencana baksos kesehatan tidak kami lakukan, sekarang dapat kami gelar, tentunya dampaknya akan lebih besar ke masyarakat. Sangat bersyukur sekali dengan adanya kegiatan diskusi ini," ungkapnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024