Pemerintah kabupaten Gianyar, Bali, menggelar sosialisasi peningkatan perlindungan dan kompetensi calon pekerja migran Indonesia (CPMI)/pekerja migran Indonesia (PMI) bagi siswa SMA/SMK di SMK Werdi Sila Kumara, Selasa, guna mencegah perdagangan manusia dan pekerja migran ilegal.

"Untuk mengurangi angka pengangguran, menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi salah satu alternatif untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Ketut Surya Adnyani, di Gianyar.

Oleh karena itu, lanjut Dayu Surya, penempatan CPMI ke luar negeri menjadi agenda penting bagi Indonesia, selama masih belum tersedia kesempatan kerja yang cukup di dalam negeri.  

Berdasarkan data BPS periode 2023, tingkat pengangguran sebanyak 2,96 persen atau sejumlah 9.687 pengangguran. Kemudian dengan tingkat partisipasi angkatan kerja sejumlah 1.662 pencari kerja, penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja ke luar negeri sejumlah 981 orang,” kata Dayu Surya.

Ia mengatakan, Pemkab Gianyar terus melakukan pelatihan kerja dan mengadakan bursa kerja dalam upaya menurunkan tingkat pengangguran dan menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, berkualitas, memiliki keterampilan dan kompeten di bidangnya.
 
Sejak tahun 2015, Pemerintah Kabupaten Gianyar telah memiliki Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) untuk memberikan layanan tenaga kerja yang ingin bekerja ke luar negeri.

Di samping itu, pemerintah telah menggariskan kebijakan bahwa pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri diutamakan pada sektor usaha formal dengan tingkat pendidikan dan keterampilan menengah ke atas (middle to high skill) agar tenaga kerja yang bekerja ke luar negeri adalah tenaga kerja yang terpilih, terlatih dan mampu bersaing di pasar kerja serta memiliki keunggulan komparatif.

 

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024