Dinas Pertanian Kota Denpasar, Bali, melakukan vaksinasi rabies dan sterilisasi dengan menyasar anjing-anjing liar di Kelurahan Serangan yang menjadi salah satu lokasi acara World Water Forum Ke-10, untuk mencegah rabies.
"Dari penyisiran anjing liar diperoleh sebanyak 14 ekor, kemudian tujuh anjing di antaranya dilakukan sterilisasi (lima betina dan dua jantan). Sisanya tujuh ekor sebelumnya sudah disterilisasi," kata Kadis Pertanian Kota Denpasar Anak Agung Gde Bayu Brahmasta di Denpasar, Sabtu.
Semua anjing liar yang berhasil disisir dan dilakukan vaksinasi rabies kemudian ditempatkan dalam kandang yang telah disiapkan oleh pihak KEK Kura-Kura Bali.
Distan Denpasar rutin melaksanakan vaksinasi rabies dan sterilisasi terhadap hewan penular rabies (HPR) dengan menggandeng Yayasan BAWA.
Agung Bayu menyampaikan pada 2024 populasi HPR, khususnya anjing di Kota Denpasar, diprediksi mencapai 82.195 ekor. Dari jumlah tersebut, vaksinasi rabies ditargetkan menyasar 90 persen dari total populasi.
Baca juga: Bali berhasil turunkan kasus kematian akibat rabies selama 2023 berkat sediaan VAR
"Kami targetkan 90 persen dari prediksi populasi, sekitar 73.975 ekor, tentunya diperlukan kerja sama lintas sektor untuk menjangkau jumlah tersebut," ujarnya.
Untuk mendukung pencegahan rabies tersebut, Tim Dinas Pertanian, khususnya Bidang Kesehatan Hewan, telah merancang berbagai upaya, di antaranya vaksinasi rabies dari rumah ke rumah di desa/kelurahan serta melaksanakan kontrol populasi dengan sterilisasi anjing liar.
Selain itu, katanya, pencegahan kasus rabies dengan kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang bahaya penyakit rabies dan risiko yang ditimbulkan, serta pengawasan lalu lintas HPR dan pembentukan Tim Siaga Rabies (Tisira).
"Semoga upaya pencegahan rabies berkelanjutan di Kota Denpasar dapat terus dioptimalkan, terlebih Bali, khususnya Kota Denpasar dikenal sebagai daerah wisata," ujar Gung Bayu.
Baca juga: Dinkes Bali pertegas protap penerima vaksin anti rabies
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
"Dari penyisiran anjing liar diperoleh sebanyak 14 ekor, kemudian tujuh anjing di antaranya dilakukan sterilisasi (lima betina dan dua jantan). Sisanya tujuh ekor sebelumnya sudah disterilisasi," kata Kadis Pertanian Kota Denpasar Anak Agung Gde Bayu Brahmasta di Denpasar, Sabtu.
Semua anjing liar yang berhasil disisir dan dilakukan vaksinasi rabies kemudian ditempatkan dalam kandang yang telah disiapkan oleh pihak KEK Kura-Kura Bali.
Distan Denpasar rutin melaksanakan vaksinasi rabies dan sterilisasi terhadap hewan penular rabies (HPR) dengan menggandeng Yayasan BAWA.
Agung Bayu menyampaikan pada 2024 populasi HPR, khususnya anjing di Kota Denpasar, diprediksi mencapai 82.195 ekor. Dari jumlah tersebut, vaksinasi rabies ditargetkan menyasar 90 persen dari total populasi.
Baca juga: Bali berhasil turunkan kasus kematian akibat rabies selama 2023 berkat sediaan VAR
"Kami targetkan 90 persen dari prediksi populasi, sekitar 73.975 ekor, tentunya diperlukan kerja sama lintas sektor untuk menjangkau jumlah tersebut," ujarnya.
Untuk mendukung pencegahan rabies tersebut, Tim Dinas Pertanian, khususnya Bidang Kesehatan Hewan, telah merancang berbagai upaya, di antaranya vaksinasi rabies dari rumah ke rumah di desa/kelurahan serta melaksanakan kontrol populasi dengan sterilisasi anjing liar.
Selain itu, katanya, pencegahan kasus rabies dengan kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang bahaya penyakit rabies dan risiko yang ditimbulkan, serta pengawasan lalu lintas HPR dan pembentukan Tim Siaga Rabies (Tisira).
"Semoga upaya pencegahan rabies berkelanjutan di Kota Denpasar dapat terus dioptimalkan, terlebih Bali, khususnya Kota Denpasar dikenal sebagai daerah wisata," ujar Gung Bayu.
Baca juga: Dinkes Bali pertegas protap penerima vaksin anti rabies
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024