Denpasar (Antara Bali) - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 20 persen pada tahun ini dengan komitmen memberikan pelayanan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Pulau Dewata.
"Saat reformulasi visi periode 2012-2016 supaya menjadi bank terkemuka dalam melayani UMKM, kami mematok beberapa indikator di antaranya pertumbuhan kredit 20 persen, share kredit produktif sebesar 35 persen dari total kredit 2012, kemudian bertahap naik menjadi 42 persen pada tahun 2016," kata Direktur Utama BPD Bali, Wayan Sudja, di Denpasar, Jumat.
Dia menjelaskan, selain itu BPD Bali juga mematok share kredit UMKM dari total kredit produktif minimal 85 persen.
Jumlah penyaluran kredit bank milik pemerintah daerah itu pada tahun lalu sekitar Rp8,5 triliun, yang terbagi untuk pembiayaan sektor produkti sebesar Rp3 triliun sedangkan pinjaman untuk UMKM mencapai Rp2,7 triliun sehingga sharenya sebesar 32,22 persen.
"Sasaran kami adalah para pelaku UMKM yang belum 'bankable' tetapi dari sisi usaha memiliki potensi bagus atau 'feasible'," ujarnya.
Berdasarkan catatan, sekitar enam persen usaha tersebut di seluruh Pulau Dewata yang sudah dibiayai bank pemerintah daerah tersebut dari jumlah UMKM sebanyak 377.248. (IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Saat reformulasi visi periode 2012-2016 supaya menjadi bank terkemuka dalam melayani UMKM, kami mematok beberapa indikator di antaranya pertumbuhan kredit 20 persen, share kredit produktif sebesar 35 persen dari total kredit 2012, kemudian bertahap naik menjadi 42 persen pada tahun 2016," kata Direktur Utama BPD Bali, Wayan Sudja, di Denpasar, Jumat.
Dia menjelaskan, selain itu BPD Bali juga mematok share kredit UMKM dari total kredit produktif minimal 85 persen.
Jumlah penyaluran kredit bank milik pemerintah daerah itu pada tahun lalu sekitar Rp8,5 triliun, yang terbagi untuk pembiayaan sektor produkti sebesar Rp3 triliun sedangkan pinjaman untuk UMKM mencapai Rp2,7 triliun sehingga sharenya sebesar 32,22 persen.
"Sasaran kami adalah para pelaku UMKM yang belum 'bankable' tetapi dari sisi usaha memiliki potensi bagus atau 'feasible'," ujarnya.
Berdasarkan catatan, sekitar enam persen usaha tersebut di seluruh Pulau Dewata yang sudah dibiayai bank pemerintah daerah tersebut dari jumlah UMKM sebanyak 377.248. (IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013