Denpasar (Antara Bali) - Sekitar 10 persen dari jumlah pemesan mobil berharga murah dan ramah lingkungan, Toyota Agya, di Bali telah beralih ke tipe produk kendaraan lainnya.
"Saat ini jumlah inden Agya sebanyak 600 unit, sekitar 10 persen di antaranya beralih membeli jenis kendaraan lainnya, seperti New Yaris dan Etios," kata Miko Raharwono, Sales Supervisor Auto2000 Denpasar, Selasa.
Alasan beralihnya para penginden kendaraan Agya ke tipe lain karena belum ada kepastian mengenai distribusi mobil berharga murah yang rencananya diluncurkan awal tahun ini.
"Kami sampai sekarang belum mengetahui secara pasti kapan distribusi Agya, oleh sebab itu sebagian konsumen ditawarkan untuk memilih produk lainnya yang secara pasokan sudah ada," ucapnya.
Sementara itu Kepala Cabang Daihatsu Bali Tulus Pambudi mengatakan, untuk pemesanan kendaraan sejenis bermerek Alya saat ini sudah mencapat 250 unit.
"Untuk target penjualan Alya tahun ini sebanyak 750 unit. Semoga saja dapat segera diluncurkan dan diterima oleh masyarakat Pulau Dewata," ujarnya. (IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Saat ini jumlah inden Agya sebanyak 600 unit, sekitar 10 persen di antaranya beralih membeli jenis kendaraan lainnya, seperti New Yaris dan Etios," kata Miko Raharwono, Sales Supervisor Auto2000 Denpasar, Selasa.
Alasan beralihnya para penginden kendaraan Agya ke tipe lain karena belum ada kepastian mengenai distribusi mobil berharga murah yang rencananya diluncurkan awal tahun ini.
"Kami sampai sekarang belum mengetahui secara pasti kapan distribusi Agya, oleh sebab itu sebagian konsumen ditawarkan untuk memilih produk lainnya yang secara pasokan sudah ada," ucapnya.
Sementara itu Kepala Cabang Daihatsu Bali Tulus Pambudi mengatakan, untuk pemesanan kendaraan sejenis bermerek Alya saat ini sudah mencapat 250 unit.
"Untuk target penjualan Alya tahun ini sebanyak 750 unit. Semoga saja dapat segera diluncurkan dan diterima oleh masyarakat Pulau Dewata," ujarnya. (IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013