Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan nantinya sejumlah delegasi utama atau kategori very very important person (VVIP) World Water Forum (WWF) ke-10 terbebas dari pungutan wisatawan mancanegara (wisman).
“Ada beberapa delegasi yang menjadi pengecualian, kalau pun mereka mengajukan beberapa nama, nanti kami verifikasi dulu,” kata dia di Denpasar, Jumat.
Dispar Bali menjelaskan bahwa sejak 14 Februari 2024 lalu ada kebijakan Peraturan Daerah Bali Nomor 6 Tahun 2023 tentang Pungutan bagi Wisatawan Asing untuk Perlindungan Kebudayaan dan Lingkungan Alam Bali.
Dalam perda tersebut termuat kewajiban pembayaran pungutan wisman Rp150 ribu setiap kunjungan ke Bali, sehingga kebijakan ini juga berlaku bagi delegasi World Water Forum.
Baca juga: Dispar Bali temui masalah internet saat sidak pungutan wisman di Goa Gajah
“Dari panitia juga nanti akan menyampaikan mana VVIP untuk pengecualian, jadi sisanya bayar (dari delegasi) 193 negara itu,” ujar Tjok Pemayun.
Hingga saat ini ia mengaku belum sampai ke proses pemilahan tersebut karena Pemprov Bali dan jajaran di daerah masih bergotongroyong menyiapkan fasilitas karyawisata dan titik pertemuan.
Selain itu mereka sedang mengerjakan pembagian tugas pemasangan penjor atau bambu berbalut janur di sepanjang jalur yang akan dilewati puluhan ribu delegasi sebagai bentuk penyambutan.
“Kadang tugas lain juga ada seperti penjor kami kolaborasi, di jalur bandara itu tugas otban (otoritas bandara), ada yang Pemda Badung, ada Jasamarga Tol, ada ITDC, Pemkot Denpasar, The Meru, dan Pulau Serangan,” sebutnya.
Baca juga: Dispar Bali kembali cek pengutan wisman di akhir April
Terkait pungutan wisman, hingga saat ini kebijakan tersebut terus bergulir, terhitung sekitar dua bulan Pemprov Bali telah mengantongi uang sebanyak Rp67 miliar dari lebih 400 ribu wisman yang membayar.
Meski terlihat tinggi, Tjok Pemayun mengakui baru 40 persen dari wisman yang masuk Bali yang sudah melakukan pembayaran, sehingga ia berharap semakin banyak kegiatan skala besar seperti World Water Forum berlangsung nantinya akan semakin banyak kunjungan ke Bali.
World Water Forum sendiri akan berlangsung 18-25 Mei 2024 dengan tema besarnya Water for Shared Prosperity atau air untuk kesejahteraan bersama yang dijadwalkan dihadiri delegasi dari sekitar 193 negara di dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
“Ada beberapa delegasi yang menjadi pengecualian, kalau pun mereka mengajukan beberapa nama, nanti kami verifikasi dulu,” kata dia di Denpasar, Jumat.
Dispar Bali menjelaskan bahwa sejak 14 Februari 2024 lalu ada kebijakan Peraturan Daerah Bali Nomor 6 Tahun 2023 tentang Pungutan bagi Wisatawan Asing untuk Perlindungan Kebudayaan dan Lingkungan Alam Bali.
Dalam perda tersebut termuat kewajiban pembayaran pungutan wisman Rp150 ribu setiap kunjungan ke Bali, sehingga kebijakan ini juga berlaku bagi delegasi World Water Forum.
Baca juga: Dispar Bali temui masalah internet saat sidak pungutan wisman di Goa Gajah
“Dari panitia juga nanti akan menyampaikan mana VVIP untuk pengecualian, jadi sisanya bayar (dari delegasi) 193 negara itu,” ujar Tjok Pemayun.
Hingga saat ini ia mengaku belum sampai ke proses pemilahan tersebut karena Pemprov Bali dan jajaran di daerah masih bergotongroyong menyiapkan fasilitas karyawisata dan titik pertemuan.
Selain itu mereka sedang mengerjakan pembagian tugas pemasangan penjor atau bambu berbalut janur di sepanjang jalur yang akan dilewati puluhan ribu delegasi sebagai bentuk penyambutan.
“Kadang tugas lain juga ada seperti penjor kami kolaborasi, di jalur bandara itu tugas otban (otoritas bandara), ada yang Pemda Badung, ada Jasamarga Tol, ada ITDC, Pemkot Denpasar, The Meru, dan Pulau Serangan,” sebutnya.
Baca juga: Dispar Bali kembali cek pengutan wisman di akhir April
Terkait pungutan wisman, hingga saat ini kebijakan tersebut terus bergulir, terhitung sekitar dua bulan Pemprov Bali telah mengantongi uang sebanyak Rp67 miliar dari lebih 400 ribu wisman yang membayar.
Meski terlihat tinggi, Tjok Pemayun mengakui baru 40 persen dari wisman yang masuk Bali yang sudah melakukan pembayaran, sehingga ia berharap semakin banyak kegiatan skala besar seperti World Water Forum berlangsung nantinya akan semakin banyak kunjungan ke Bali.
World Water Forum sendiri akan berlangsung 18-25 Mei 2024 dengan tema besarnya Water for Shared Prosperity atau air untuk kesejahteraan bersama yang dijadwalkan dihadiri delegasi dari sekitar 193 negara di dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024