Perum Bulog mengungkapkan posisi stok beras saat ini di gudang milik BUMN tersebut mencapai 1,457 juta ton.
"Posisi stok Bulog untuk beras hari ini agak banyak yaitu 1,457 juta ton," ujar Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Kamis.
Bayu mengatakan, jumlah yang agak banyak tersebut karena penyaluran program bantuan pangan belum berjalan.
"Jumlah yang agak banyak ini terjadi karena program bantuan pangan belum berjalan, masih menunggu update data. Mudah-mudahan dalam minggu ini segera selesai, dan nanti kita segera salurkan bantuan pangan itu dalam sisa bulan Mei-Juni, untuk tiga bulan jumlahnya," katanya.
Perum Bulog saat ini juga sudah melakukan pengadaan dalam negeri sekitar 633 ribu ton setara gabah atau setara berasnya 329 ribu ton. Sedangkan untuk jagung sampai dengan saat ini Bulog sudah bisa menyerap 5.914 ton.
Baca juga: Bulog: Stok beras capai 1,26 juta ton sampai pertengahan April
"Untuk jagung sampai dengan saat ini Bulog sudah bisa menyerap 5.914 ton, dan ini utamanya ada di Gorontalo. Panen di Gorontalo sudah melewati puncaknya, sekarang kita sedang melihat panen yang besar di Nusa Tenggara Barat (NTB)," kata Bayu.
Terkait dengan impor beras, selama tahun 2024 Bulog telah melakukan setidaknya empat kali tender.
"Dan total yg sudah dikontrak secara business to business (B2B) itu sebanyak 1,2 juta ton. Beberapa diantara kontrak ini tidak kita mintakan untuk masuk pada April-Mei karena kita tahu masih musim panen raya, tapi kita sudah berkontrak sekarang bahkan untuk pemasukan nanti setelah selesai panen raya," kata Bayu.
Selain itu masih terdapat juga kontrak secara government to government (G2G) dengan Thailand sekitar 55 ribu ton beras, dan dengan Kamboja sebanyak 22.500 ton.
Baca juga: Bulog Bali yakini 4.500 ton beras SPHP aman hingga Lebaran
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
"Posisi stok Bulog untuk beras hari ini agak banyak yaitu 1,457 juta ton," ujar Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Kamis.
Bayu mengatakan, jumlah yang agak banyak tersebut karena penyaluran program bantuan pangan belum berjalan.
"Jumlah yang agak banyak ini terjadi karena program bantuan pangan belum berjalan, masih menunggu update data. Mudah-mudahan dalam minggu ini segera selesai, dan nanti kita segera salurkan bantuan pangan itu dalam sisa bulan Mei-Juni, untuk tiga bulan jumlahnya," katanya.
Perum Bulog saat ini juga sudah melakukan pengadaan dalam negeri sekitar 633 ribu ton setara gabah atau setara berasnya 329 ribu ton. Sedangkan untuk jagung sampai dengan saat ini Bulog sudah bisa menyerap 5.914 ton.
Baca juga: Bulog: Stok beras capai 1,26 juta ton sampai pertengahan April
"Untuk jagung sampai dengan saat ini Bulog sudah bisa menyerap 5.914 ton, dan ini utamanya ada di Gorontalo. Panen di Gorontalo sudah melewati puncaknya, sekarang kita sedang melihat panen yang besar di Nusa Tenggara Barat (NTB)," kata Bayu.
Terkait dengan impor beras, selama tahun 2024 Bulog telah melakukan setidaknya empat kali tender.
"Dan total yg sudah dikontrak secara business to business (B2B) itu sebanyak 1,2 juta ton. Beberapa diantara kontrak ini tidak kita mintakan untuk masuk pada April-Mei karena kita tahu masih musim panen raya, tapi kita sudah berkontrak sekarang bahkan untuk pemasukan nanti setelah selesai panen raya," kata Bayu.
Selain itu masih terdapat juga kontrak secara government to government (G2G) dengan Thailand sekitar 55 ribu ton beras, dan dengan Kamboja sebanyak 22.500 ton.
Baca juga: Bulog Bali yakini 4.500 ton beras SPHP aman hingga Lebaran
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024