Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, menyampaikan saat ini mereka dalam kondisi penyesuaian pergerakan pesawat dampak dari banjir yang melanda Dubai, Uni Emirat Arab.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan di Kabupaten Badung, Jumat, mengatakan, penyesuaian yang dilakukan seperti bersiap dengan perubahan jam kedatangan dan keberangkatan maskapai Emirates rute Denpasar yang berbeda dari waktu semestinya.
“Dari pesawat Emirates masih delay beberapa kali ke sini, sehingga kami harus menyiapkan penerbangan malam hari misalnya kemarin mendarat jam 1.30 Wita lalu jam 3.00 Wita terbang lagi, padahal biasanya jam 23.00 Wita terbang jadi subuh, ini kami sesuaikan dengan kondisi yang ada di Dubai,” kata dia.
Sejauh ini kondisi jumlah penumpang internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai tidak terlalu dipengaruhi oleh kondisi di Timur Tengah tersebut, bahkan rencana Qatar Airways masuk Bali juga tidak terpengaruh dan hendak ditunda.
“Sejauh ini tidak terpengaruh, biasa saja karena lalu lintas penumpang internasional harian 37.000-38.000, kalau Emirates sendiri sehari kurang lebih 1.000 jadi tidak terlalu signifikan, masih ada penerbangan lain,” ujar Handy.
Selain itu reservasi tiket masih terlihat tinggi, lantaran sebagian besar penumpang mereka adalah penumpang lanjutan dari Eropa, Amerika, dan Afrika, bukan didominasi masyarakat di sana.
Sejak hujan badai melumpuhkan daerah tersebut, pihak bandara mengaku terus aktif melakukan komunikasi dengan maskapai, sejauh ini semua dapat terkendali dengan penyesuaian-penyesuaian tadi.
Namun yang tidak dapat dikendalikan bandara adalah kejadian pada Rabu (17/4) lalu yang akhirnya membatalkan perjalanan maskapai Emirates dengan Airbus 380 karena banjir.
Pada situasi seperti ini Bandara I Gusti Ngurah Rai menyesuaikan diri dengan fokus kepada penumpang terdampak, dimana saat itu ada 592 calon penumpang yang akhirnya ditangani maskapai dan dipulangkan.
“Kami cek mereka sudah dipulangkan ke rumah masing-masing atau tidak jadi terbang, di kembalikan uang atau ubah jadwal, dari maskapai sudah maksimal memastikan tidak ada penumpang terlantar,” kata dia.
Untuk koordinasi lebih cepat, Handy turut menempatkan personel bandara di loket dan kantor maskapai Emirates, serta menambah kursi tunggu di terminal.
Baca juga: Lebih sejuta pergerakan penumpang di Bandara Ngurah Rai selama Lebaran
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan di Kabupaten Badung, Jumat, mengatakan, penyesuaian yang dilakukan seperti bersiap dengan perubahan jam kedatangan dan keberangkatan maskapai Emirates rute Denpasar yang berbeda dari waktu semestinya.
“Dari pesawat Emirates masih delay beberapa kali ke sini, sehingga kami harus menyiapkan penerbangan malam hari misalnya kemarin mendarat jam 1.30 Wita lalu jam 3.00 Wita terbang lagi, padahal biasanya jam 23.00 Wita terbang jadi subuh, ini kami sesuaikan dengan kondisi yang ada di Dubai,” kata dia.
Sejauh ini kondisi jumlah penumpang internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai tidak terlalu dipengaruhi oleh kondisi di Timur Tengah tersebut, bahkan rencana Qatar Airways masuk Bali juga tidak terpengaruh dan hendak ditunda.
“Sejauh ini tidak terpengaruh, biasa saja karena lalu lintas penumpang internasional harian 37.000-38.000, kalau Emirates sendiri sehari kurang lebih 1.000 jadi tidak terlalu signifikan, masih ada penerbangan lain,” ujar Handy.
Selain itu reservasi tiket masih terlihat tinggi, lantaran sebagian besar penumpang mereka adalah penumpang lanjutan dari Eropa, Amerika, dan Afrika, bukan didominasi masyarakat di sana.
Sejak hujan badai melumpuhkan daerah tersebut, pihak bandara mengaku terus aktif melakukan komunikasi dengan maskapai, sejauh ini semua dapat terkendali dengan penyesuaian-penyesuaian tadi.
Namun yang tidak dapat dikendalikan bandara adalah kejadian pada Rabu (17/4) lalu yang akhirnya membatalkan perjalanan maskapai Emirates dengan Airbus 380 karena banjir.
Pada situasi seperti ini Bandara I Gusti Ngurah Rai menyesuaikan diri dengan fokus kepada penumpang terdampak, dimana saat itu ada 592 calon penumpang yang akhirnya ditangani maskapai dan dipulangkan.
“Kami cek mereka sudah dipulangkan ke rumah masing-masing atau tidak jadi terbang, di kembalikan uang atau ubah jadwal, dari maskapai sudah maksimal memastikan tidak ada penumpang terlantar,” kata dia.
Untuk koordinasi lebih cepat, Handy turut menempatkan personel bandara di loket dan kantor maskapai Emirates, serta menambah kursi tunggu di terminal.
Baca juga: Lebih sejuta pergerakan penumpang di Bandara Ngurah Rai selama Lebaran
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024