Jakarta (Antara Bali) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lucky S Slamet membantah isu yang menyebar di masyarakat lewat jaringan internet mengenai kerupuk-kerupuk yang mengandung plastik dan menyatakan telah melakukan penelitian terhadap hal tersebut.
"Itu tidak benar. Ada kerupuk berwarna putih yang katanya dicampur plastik. Itu mengandung minyak. Semua yang mengandung minyak kalau dibakar akan memberikan bekas-bekas seperti ada plastiknya. Dan kami sudah meneliti itu tidak ada (plastiknya)," papar Lucky di Jakarta, Jumat.
Sebelumnya, informasi yang beredar luas menyatakan kerupuk putih yang banyak berada di pasaran mengandung plastik yang dicampurkan ke dalam minyak untuk menggoreng. Guna membuktikannya dapat membakar kerupuk, dan akan menimbulkan bekas-bekas hitam terbakar seperti plastik.
Namun Lucky menyebut bekas-bekas seperti plastik terbakar itu disebabkan karena minyak yang digunakan untuk menggoreng kerupuk tersebut dan bukan karena adanya campuran plastik.
Lebih lanjut, Kepala BPOM menyatakan bahwa kerupuk putih yang ada saat ini telah diuji dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi. "Memang kami harus membedakan antara temuan yang menimbulkan ketidakamanan atau hanya meresahkan masyarakat," katanya. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Itu tidak benar. Ada kerupuk berwarna putih yang katanya dicampur plastik. Itu mengandung minyak. Semua yang mengandung minyak kalau dibakar akan memberikan bekas-bekas seperti ada plastiknya. Dan kami sudah meneliti itu tidak ada (plastiknya)," papar Lucky di Jakarta, Jumat.
Sebelumnya, informasi yang beredar luas menyatakan kerupuk putih yang banyak berada di pasaran mengandung plastik yang dicampurkan ke dalam minyak untuk menggoreng. Guna membuktikannya dapat membakar kerupuk, dan akan menimbulkan bekas-bekas hitam terbakar seperti plastik.
Namun Lucky menyebut bekas-bekas seperti plastik terbakar itu disebabkan karena minyak yang digunakan untuk menggoreng kerupuk tersebut dan bukan karena adanya campuran plastik.
Lebih lanjut, Kepala BPOM menyatakan bahwa kerupuk putih yang ada saat ini telah diuji dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi. "Memang kami harus membedakan antara temuan yang menimbulkan ketidakamanan atau hanya meresahkan masyarakat," katanya. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013