Bekasi (Antara Bali) - Calon gubernur petahana Jawa Barat Ahmad Heryawan menolak permintaan "amplop" yang disampaikan kepada dirinya saat melakukan kampanye Pilgub Jabar 2013 di Pasar Sentara Niaga H Abdul Malik, Kabupaten Bekasi, Jumat.
"Amplop, 'money politic' nggak boleh ibu-ibu, bapak-bapak. Mending program komitmen saya," kata Ahmad Heryawan, saat menanggapi permintaan beberapa warga.
Apabila memberikan uang, kata Heryawan, maka dirinya akan melanggar aturan kampanye yang ditetapkan oleh KPU dan Panwaslu Jawa Barat yakni politik uang (money politik).
"Saya ngasih uang jatuhnya money politik dong, bisa kena sanksi dan semprot dari panwas. Bisa jadi pelanggaran pilkada kan," ujar dia.
Oleh karena itu, kata Aher, dirinya mencoba untuk memberikan pemahaman kepada semua masyarakat Jawa Barat bahwa ia akan memberikan program-program pro-rakyat daripada harus memberikan sejumlah uang.
"Makanya, saya harus fahamkan tadi, bapak-bapk, ibu-ibu nggak boleh beri-beri uang kayak gitu. Pemerintah bukan ngasih uang kayak itu tapi memberikan program," kata dia. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Amplop, 'money politic' nggak boleh ibu-ibu, bapak-bapak. Mending program komitmen saya," kata Ahmad Heryawan, saat menanggapi permintaan beberapa warga.
Apabila memberikan uang, kata Heryawan, maka dirinya akan melanggar aturan kampanye yang ditetapkan oleh KPU dan Panwaslu Jawa Barat yakni politik uang (money politik).
"Saya ngasih uang jatuhnya money politik dong, bisa kena sanksi dan semprot dari panwas. Bisa jadi pelanggaran pilkada kan," ujar dia.
Oleh karena itu, kata Aher, dirinya mencoba untuk memberikan pemahaman kepada semua masyarakat Jawa Barat bahwa ia akan memberikan program-program pro-rakyat daripada harus memberikan sejumlah uang.
"Makanya, saya harus fahamkan tadi, bapak-bapk, ibu-ibu nggak boleh beri-beri uang kayak gitu. Pemerintah bukan ngasih uang kayak itu tapi memberikan program," kata dia. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013