Solo (Antara Bali) - Pemutaran film berjudul "Mata tertutup" yang disutradarai oleh Garin Nugrogo, untuk mengkampanyekan generasi toleran dan anti kekerasan di Kota Solo, Rabu, disambut antusias oleh seratusan pelajar.
Film Mata Tertutup yang diproduksi oleh MAARIF Institute merupakan bagian dari kampanye Generasi Toleran dan Anti Kekerasan yang difokuskan pada segmen anak muda di sekolah menengah atas dan perguruan tinggi.
Menurut Manajer Divisi Islam dan Media MAARIF Institute, Khelmi K Pribadi, bahwa pihaknya mengapresiasi kepada kaum muda terutama pelajar, karena pemutaran film Mata Tertutup ditonton oleh seratusan siswa dan guru dari 38 sekolah di Kota Solo.
"Kami sangat apresiasi, karena perwakilan dari 38 sekolah hadir menonton film tanpa dipungut biaya," katanya.
Menurut dia, film yang disutradarai oleh Garin Nugroho tersebut sudah diputar di jaringan bioskop 21 pada sekitar bulan Maret 2012 dan pelbagai ajang festival Internasional seperti Rotterdam, Hongkong, Jepang, Korea, Praha, Amerika Serikat, dan Singapura.
Film tersebut, kata dia, segmennya kaum muda, karena mereka rentan menjadi korban dari penetrasi gerakan dan paham keagamaan yang fanatis, eksklusif bahkan radikal sebagaimana temuan beberapa penelitian.
Menurut dia, film Mata Tertutup yang diputar di Kota Solo, dengan tujuan ingin mengungkap karakter dan modus gerakan keagamaan radikal, khususnya Negara Islam Indonesia (NII) dan Jemaah Islamiyah di kalangan remaja.
Ia menjelaskan, saat ini banyak remaja yang terlibat radikalisme dan terorisme, sehingga dengan melalui media film tersebut ingin melakukan pendekatan. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Film Mata Tertutup yang diproduksi oleh MAARIF Institute merupakan bagian dari kampanye Generasi Toleran dan Anti Kekerasan yang difokuskan pada segmen anak muda di sekolah menengah atas dan perguruan tinggi.
Menurut Manajer Divisi Islam dan Media MAARIF Institute, Khelmi K Pribadi, bahwa pihaknya mengapresiasi kepada kaum muda terutama pelajar, karena pemutaran film Mata Tertutup ditonton oleh seratusan siswa dan guru dari 38 sekolah di Kota Solo.
"Kami sangat apresiasi, karena perwakilan dari 38 sekolah hadir menonton film tanpa dipungut biaya," katanya.
Menurut dia, film yang disutradarai oleh Garin Nugroho tersebut sudah diputar di jaringan bioskop 21 pada sekitar bulan Maret 2012 dan pelbagai ajang festival Internasional seperti Rotterdam, Hongkong, Jepang, Korea, Praha, Amerika Serikat, dan Singapura.
Film tersebut, kata dia, segmennya kaum muda, karena mereka rentan menjadi korban dari penetrasi gerakan dan paham keagamaan yang fanatis, eksklusif bahkan radikal sebagaimana temuan beberapa penelitian.
Menurut dia, film Mata Tertutup yang diputar di Kota Solo, dengan tujuan ingin mengungkap karakter dan modus gerakan keagamaan radikal, khususnya Negara Islam Indonesia (NII) dan Jemaah Islamiyah di kalangan remaja.
Ia menjelaskan, saat ini banyak remaja yang terlibat radikalisme dan terorisme, sehingga dengan melalui media film tersebut ingin melakukan pendekatan. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013