Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya untuk pertama kali memimpin prosesi Nedunang Ida Bhatara atau memohon agar dewa sebagai manifestasi Tuhan hadir dalam upacara tahunan di Pura Agung Besakih sebagai pura terbesar di Pulau Dewata.

Upacara setahun sekali bernama Ida Bhatara Turun Kabeh di Kabupaten Karangasem itu akan berlangsung selama 24 hari, dimana sepanjang periode itu umat Hindu akan hadir bersembahyang di pura utama maupun pura tempat memuja leluhur masing-masing.

Ketua III Prosesi Ida Bhatara Turun Kabeh 2024 Nyoman Artana dalam keterangan yang diterima di Denpasar, Jumat, mengatakan Pj Gubernur Bali tidak hanya memimpin saat Nedunang Ida Bhatara, namun juga turut dalam prosesi Nuur Tirta (mengambil tirta), dan Mundut Pralingga (menempatkan pralingga) Ida Bhatara dari Bale Pesimpenan Agung menuju Bale Pesamuan Agung di pura utama.

Tahun-tahun sebelumnya, kata dia, siapa pun pemimpin Bali juga melakukan hal yang sama. Kegiatan ini dimulai dengan persembahyangan di Pelinggih Ida Bhatara Lingsir yang dipimpin Ida Sri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun.

Baca juga: Badan Pengelola Besakih perlu bantu pemangku dan perbaikan pura

Upacara Ida Bhatara Turun Kabeh  adalah upacara yang melukiskan semua dewa dan manifestasi tuhan ditempatkan di Balai Pesamuan Agung Pura Agung Besakih untuk bersatu memberikan anugerah kepada umatnya.

“Rangkaian Ida Bhatara Turun Kabeh selanjutnya yakni upacara melasti (pembersihan diri) ke Tegal Suci pada Jumat 22 Maret, dilanjutkan Sabtu 23 Maret akan digelar prosesi Mapepada (penyucian hewan kurban),” kata Artana.

“Hingga Nyineb (penutup) nanti pada tanggal 14 April depan. Ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat yang berkeinginan datang bersembahyang, sehingga bisa menyesuaikan dengan waktu luang yang dimiliki," sambungnya.

Ketua Pemangku Pura Agung Besakih I Gusti Mangku Jana menambahkan prosesi yang dipimpin Pj Gubernur Bali itu dilakukan tidak hanya di pura utama, melainkan seluruh bangunan pura di kompleks Pura Agung Besakih.

Baca juga: Konsorsium pengelolaan sampah di Pura Besakih sejalan UU 18/2008

"Prosesi ini dilaksanakan oleh Pemprov Bali dan kabupaten/kota sesuai pura amongan (tanggung jawab) masing-masing,” ujarnya.

Melihat antusias umat Hindu yang hadir di tempat sakral tersebut, Mangku Jana meminta masyarakat selama periode persembahyangan hingga 14 April mendatang berlaku tertib.

Mereka diminta mengikuti arahan petugas yang ada demi kelancaran persembahyangan serta meminimalisir kemacetan lalu lintas selama upacara berlangsung.

"Kami juga mengharapkan seluruh pemedek untuk turut menjaga kebersihan di areal Pura Agung Besakih, membuang sampah pada tempatnya serta diimbau untuk tidak membawa tas plastik, semoga dengan demikian niat kita untuk mendapatkan restu, anugerah, selama pelaksanaan karya ini bisa terlaksana,” katanya.

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024