Muara Teweh (Antara Bali) - Upaya pedalaman Sungai Barito di wilayah Kabupaten Barito Utara, dan Murung Raya, Kalimantan Tengah yang dilakukan sejak tiga pekan terakhir mengalami surut, kini sudah bisa dilayari kapal bertonase besar.

"Sejak Sabtu (2/2) siang sejumlah kapal dan tongkang bermuatan ribuan ton batu bara serta kosong mulai berlayar ke hilir atau selatan," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Barito Utara, Ferry Kusmiadi di Muara Teweh, Minggu.

Naiknya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito sepanjang 900 kilometer yang bermuara di Kalimantan Selatan ini karena hujan mulai turun sejak beberapa hari terakhir di wilayah Kabupaten Barito Utara maupun Kabupaten Murung Raya yang terletak di wilayah hulu atau utara.

Puluhan kapal tarik (tug boat) dan tongkang kosong milik perusahaan batubara yang sempat tertahan dan kandas di pinggiran Sungai Barito kawasan Bukau Kecamatan Teweh Tengah dan tempat lainnya kini sebagian mulai berlayar ke hulu.

"Ketinggian air mulai naik, kini dapat dilayari tongkang berkapasitas muatan batubara di atas 3.000 ton," katanya didampingi Petugas Teknis Lalu Lintas Sungai, Rizalfi.  
    
Menurut dia, tongkang yang berlayar mengangkut batubara masih belum banyak, karena saat ini masih menunggu antrean di pelabuhan khusus (stock file) untuk memuat batubara.

"Ribuan ton batubara yang sempat menumpuk karena air sungai surut kini mulai terangkut," katanya. (*/DWA/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013