Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali mengajak masyarakat pemilih untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pemungutan suara, Rabu (14/2), dengan menggunakan pakaian adat khas Bali.
Anggota KPU Bali I Gede John Darmawan mengatakan selain pemilih, petugas penyelenggara pemilu di TPS juga sebaiknya memberi contoh dengan menggunakan pakaian adat ringan saat bertugas.
"Di Bali, yang menjadi ciri khas kami adalah adat dan budayanya. Ini juga sudah kami lakukan sejak proses pemilu sebelum-sebelumnya. Jadi, tidak hanya penyelenggara yang kami imbau untuk menggunakan pakaian adat, pemilih juga kami imbau untuk menggunakan pakaian adat saat datang ke TPS," kata John di Denpasar, Bali, Selasa.
Dia menambahkan proses demokrasi di Bali tidak lepas dari akar budaya masyarakat setempat, sehingga selama proses pemilihan umum para petugas selalu menggunakan pakaian adat.
Baca juga: Pemprov Bali pastikan puskesmas siaga 24 jam untuk petugas pemilu
Imbauan itu dituangkan dalam Surat KPU Bali Nomor 255/PL.01.8-SD/51/2.1/2024 yang menyebutkan agar pemilih menggunakan pakaian adat ringan saat ke TPS untuk menunjukkan kearifan lokal, adat, dan budaya Bali.
"Jadi, agar spirit budaya Bali tetap terjaga pada proses pemungutan suara, maka kami imbau kepada seluruh penyelenggara dan juga pada pemilih untuk bisa menggunakan pakaian adat ketika melakukan pencoblosan maupun bertugas di TPS," jelasnya.
Pakaian adat yang dimaksud adalah adat madya atau ringan dengan penutup kepala udeng bagi laki-laki dan selendang di pinggang bagi perempuan, pakaian atasan bebas rapi, serta pakaian bawahan kain kamen Bali.
Menurut John, pakaian adat Bali penuh dengan filosofi, seperti udeng di kepala yang berarti mengikat pola pikir; begitu juga selendang untuk mengikat diri agar tegak lurus dan terikat.
Baca juga: KPU Bali hancurkan ribuan surat suara presiden dan DPRD
"Itu simbol-simbol yang ingin kami bawa dalam proses demokrasi ini. Untuk baju, bebas. Kami tidak mewajibkan jenis warna baju, yang jelas pakaiannya tidak menggunakan atribut partai politik," kata anggota KPU Bali bidang partisipasi masyarakat dan sumber daya manusia itu.
Selain berbusana adat, KPU Bali juga mengimbau agar masyarakat menggunakan hak suara mereka. Hingga saat ini, seluruh persiapan menuju pemungutan suara terus berlangsung.
John memastikan petugas KPPS di 12.809 TPS sudah siap bertugas. Mereka sudah mendapatkan bimbingan serta pendalaman-pendalaman materi.
"Hari ini, teman-teman KPPS akan menyiapkan lokasi TPS dari pagi sampai sore ini, melakukan proses mitigasi-mitigasi dengan cuaca yang seperti ini, apakah mau menggunakan tenda atau seperti apa," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Anggota KPU Bali I Gede John Darmawan mengatakan selain pemilih, petugas penyelenggara pemilu di TPS juga sebaiknya memberi contoh dengan menggunakan pakaian adat ringan saat bertugas.
"Di Bali, yang menjadi ciri khas kami adalah adat dan budayanya. Ini juga sudah kami lakukan sejak proses pemilu sebelum-sebelumnya. Jadi, tidak hanya penyelenggara yang kami imbau untuk menggunakan pakaian adat, pemilih juga kami imbau untuk menggunakan pakaian adat saat datang ke TPS," kata John di Denpasar, Bali, Selasa.
Dia menambahkan proses demokrasi di Bali tidak lepas dari akar budaya masyarakat setempat, sehingga selama proses pemilihan umum para petugas selalu menggunakan pakaian adat.
Baca juga: Pemprov Bali pastikan puskesmas siaga 24 jam untuk petugas pemilu
Imbauan itu dituangkan dalam Surat KPU Bali Nomor 255/PL.01.8-SD/51/2.1/2024 yang menyebutkan agar pemilih menggunakan pakaian adat ringan saat ke TPS untuk menunjukkan kearifan lokal, adat, dan budaya Bali.
"Jadi, agar spirit budaya Bali tetap terjaga pada proses pemungutan suara, maka kami imbau kepada seluruh penyelenggara dan juga pada pemilih untuk bisa menggunakan pakaian adat ketika melakukan pencoblosan maupun bertugas di TPS," jelasnya.
Pakaian adat yang dimaksud adalah adat madya atau ringan dengan penutup kepala udeng bagi laki-laki dan selendang di pinggang bagi perempuan, pakaian atasan bebas rapi, serta pakaian bawahan kain kamen Bali.
Menurut John, pakaian adat Bali penuh dengan filosofi, seperti udeng di kepala yang berarti mengikat pola pikir; begitu juga selendang untuk mengikat diri agar tegak lurus dan terikat.
Baca juga: KPU Bali hancurkan ribuan surat suara presiden dan DPRD
"Itu simbol-simbol yang ingin kami bawa dalam proses demokrasi ini. Untuk baju, bebas. Kami tidak mewajibkan jenis warna baju, yang jelas pakaiannya tidak menggunakan atribut partai politik," kata anggota KPU Bali bidang partisipasi masyarakat dan sumber daya manusia itu.
Selain berbusana adat, KPU Bali juga mengimbau agar masyarakat menggunakan hak suara mereka. Hingga saat ini, seluruh persiapan menuju pemungutan suara terus berlangsung.
John memastikan petugas KPPS di 12.809 TPS sudah siap bertugas. Mereka sudah mendapatkan bimbingan serta pendalaman-pendalaman materi.
"Hari ini, teman-teman KPPS akan menyiapkan lokasi TPS dari pagi sampai sore ini, melakukan proses mitigasi-mitigasi dengan cuaca yang seperti ini, apakah mau menggunakan tenda atau seperti apa," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024