Holding BUMN PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney mendata ada 16 layanan kesehatan dan klinik standar internasional hadir di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Denpasar, Bali.

“Dalam dua tahun, seluruh lot yang tersedia di dalam kawasan ini (KEK Kesehatan Sanur) sudah terisi oleh mitra yang kami pilih,” kata Direktur Utama InJourney Dony Oskaria di sela pembukaan gedung konvensi Bali Beach Convention di KEK Kesehatan Sanur, Denpasar, Selasa.

Ia mengungkapkan 16 pusat layanan dan klinik kesehatan itu di antaranya 10 klinik independen dan enam pusat layanan dari Bali International Hospital (BIH), rumah sakit bertaraf internasional yang sedang digenjot pembangunannya di KEK Kesehatan Sanur.

Ada pun klinik independen internasional itu di antaranya Mayo Clinic dari Amerika Serikat, klinik estetika dari Korea Selatan, layanan transplantasi rambut dari Turki, kemudian klinik kesehatan reproduksi dari Malaysia, klinik kesehatan Alster Lake Clinic dari Hamburg, Jerman, dan layanan kesehatan dari Jepang.

Baca juga: Menteri BUMN resmikan gedung konvensi di KEK Kesehatan Sanur

“September tahun ini kami sudah operasionalkan keseluruhan kawasan ini,” katanya.

Dia menjelaskan mitra yang mengisi KEK Kesehatan Sanur dipilih menyesuaikan kebutuhan konsumen Indonesia yang selama ini kerap berobat keluar negeri.

KEK Kesehatan Sanur mengintegrasikan dengan sektor pariwisata dengan revitalisasi perhotelan di dalam kawasan itu yakni hotel Inna Grand Bali Beach Sanur menjadi Bali Beach Hotel yang saat ini sudah masuk tahap soft openin dan ada juga fasilitas gedung konvensi berkapasitas 5.000 orang.

KEK Kesehatan Sanur Denpasar dibangun oleh InJourney melalui anak perusahaan PT Hotel Indonesia Natour (HIN) bekerja sama dengan Indonesia Healthcare Corporation (IHC) pada lahan seluas 41,26 hektare.

Baca juga: Injourney bangun fasilitas operasi plastik di KEK Sanur

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan investasi awal pembangunan KEK Kesehatan Sanur mencapai Rp10,3 triliun dan mampu menyerap sekitar 43 ribu tenaga kerja.

“Kalau dari keuangan BUMN sendiri investasi ini kurang lebih Rp1,3 triliun, tapi investasi yang sudah masuk itu Rp10,3 triliun,” katanya saat meresmikan gedung konvensi di KEK Kesehatan Sanur.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama pembangunan KEK Kesehatan di Sanur, Denpasar pada 27 Desember 2021.

Kepala Negara mengungkapkan setiap tahun sekitar dua juta masyarakat Indonesia pergi ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan kesehatan di Singapura, Malaysia, Jepang, Amerika Serikat, dan negara lainnya.

Dengan demikian, kata dia, Indonesia kehilangan potensi devisa mencapai sekitar Rp97 triliun.

Hadirnya KEK Kesehatan di Sanur Denpasar diharapkan menjadi referensi bagi warga Indonesia yang berobat di luar negeri beralih berobat di kawasan ekonomi khusus itu di Sanur, Bali.


 


 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024