Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat mewaspadai potensi kecepatan angin diperkirakan hingga 25 knot atau 46 kilometer per jam di perairan selatan Bali, 21-23 Januari 2024.
“Terdapat konvergensi angin di sekitar wilayah Bali yang mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Sabtu.
Berdasarkan pengamatan BBMKG Denpasar, angin di perairan selatan Bali diperkirakan bergerak dari arah barat daya-barat.
Kecepatan angin tersebut mendorong potensi ketinggian gelombang laut di perairan selatan Bali diperkirakan hingga empat meter.
BBMKG Denpasar memberikan catatan gelombang maksimum itu dapat mencapai dua kali tinggi gelombang yang diperkirakan tersebut.
Pihaknya merinci selama periode 21-23 Januari, diperkirakan kecepatan angin di perairan Laut Bali, Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan mencapai hingga 20 knot atau 37 kilometer per jam yang bergerak dari barat-barat laut dan barat daya-barat dengan potensi ketinggian gelombang laut mencapai hingga 2,5 meter.
Ia meminta masyarakat, nelayan, dan pelaku wisata bahari untuk mewaspadai potensi gelombang laut yang tinggi.
Cuaca secara umum di Bali selama periode tersebut diperkirakan berawan namun terdapat potensi hujan ringan hingga sedang di sebagian besar wilayah Bali.
Selain karena adanya konvergensi angin, kondisi cuaca itu juga disebabkan Osilasi Madden Julian (MJO) berada di kuadran empat yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
MJO, berdasarkan data BMKG, merupakan aktivitas di wilayah tropis berupa pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik.
Suhu muka laut di Bali berkisar 29-31 derajat Celcius dan massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 500 milibar (5.500 meter).
BBMKG Denpasar menyampaikan kondisi angin dan gelombang laut berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Pengguna perahu nelayan diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, sedangkan operator kapal tongkang dianjurkan waspada saat angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Operator kapal feri diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024