Mataram (Antara Bali) - Menteri Agama Suryadharma Ali meminta warga di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) agar menjaga kerukunan antarumat beragama, dan tidak mudah terpengaruh isu-isu menyesatkan.

"Apa pun kejadiannya, proses hukum harus tetap dikedepankan, tidak boleh kedepankan kekerasan atas nama apapun, apalagi atas nama agama," kata Suryadharma usai meresmikan penggunaan gedung baru Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi NTB, di Mataram, Sabtu petang.

Ia mengemukakan hal itu ketika menanggapi kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB, Selasa (22/1) siang hingga petang, yang dipicu oleh isu menyesatkan bernuansa Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA).

Menag menyayangkan terjadi kerusuhan yang mengakibatkan pemeluk suatu agama menjadi korban kehilangan harta benda, dan terancam kehilangan pekerjaan.

Karena itu, ia meminta semua umat beragama, terutama yang berada di wilayah Kabupaten Sumbawa agar selalu berupaya menghindar konflik antaragama, karena agama apa pun selalu mengajarkan perdamaian, dan keselamatan dalam hidup.

"Makanya, buang jauh-jauh cara-cara kekerasan dalam menyelesaikan masalah, gunakanlah cara-cara yang terhormat dan tetap mengedepankan prinsip-prinsip kerukunan umat beragama," ujarnya. (*/DWA/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013