Jakarta (Antara Bali) - Kabupaten Gianyar  menjadi lokasi kedua setelah Kabupaten Tabanan yang dijadikan tempat aksi penanaman pohon bambu di Pulau Bali, karena bambu mempunyai nilai ekonomis tinggi sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya serta bernilai ekologis.

Kegiatan tanam bambu di Gianyar ini menjadi bagian dari aksi tanam 10 ribu pohon bambu di Jawa Barat dan Bali. Aksi ini juga merupakan wujud dukungan pada Gerakan Masyarakat Bambu Pertiwi yang diprakarsai Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Yayasan Kehati, Saung Angklung Mang Udjo, dan Komunitas Cinta Bambu, yang diluncurkan akhir November tahun lalu di Bandung.

Melalui siaran pers yang diterima ANTARA pada Kamis, CIMB Niaga yang mendukung acara penanaman 10 ribu pohon bambu ini menjelaskan bahwa untuk wilayah Bali jumlah pohon bambu yang ditanam sebanyak 3500 pohon dari 10 ribu pohon yang direncanakan.

Tanaman bambu tidak hanya bermanfaat dari sisi ekologis, namun juga mempunyai nilai ekonomis tinggi yang bisa dimanfaatkan masyarakat setempat.

Penyelenggaraan aksi tanam bambu di Gianyar, Bali ditandai dengan panen perdana rebung di lahan seluas 70 hektare yang telah ditanami bambu yang menjadi program penanaman pohon sebelumnya oleh pemerintah Kabupaten Gianyar.

"Aksi tanam bambu ini turut serta melestarikan tanaman bambu, baik dari sisi ekologis, pengembangan budaya serta pengembangan industri kreatif yang bermanfaat bagi masyarakat," jelas Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga, L Wulan Tumbelaka.

Wulan juga menambahkan bahwa CIMB Niaga telah menyediakan alokasi dana sekitar Rp 750 juta  untuk program aksi tanam 10 ribu pohon bambu di Jawa Barat dan Bali.

Dana ini digunakan untuk pembelian bibit, serta pemberdayaan program masyarakat di area lingkungan sekitar penanaman bambu, sehingga masyarakat setempat bisa memanfaatkan tanaman bambu ini dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan mereka.

Pohon bambu dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi beragam barang yang bermanfaat secara ekonomis. Seperti rebung yang dikemas bagus untuk siap dipasarkan di supermarket maupun untuk diekspor, hingga alat kesenian seperti angklung yang telah diakui sebagai warisan budaya Indonesia.(*/DWA)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013