PT PLN (Persero) mengimbau masyarakat agar memperhatikan jarak aman pemasangan alat peraga kampanye (APK) selama masa kampanye berlangsung agar tidak menganggu pasokan listrik.
Senior Manager Distribusi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali I Putu Eka Astawa di Denpasar, Bali, Selasa menyampaikan demi memastikan pasokan listrik dapat tersuplai dengan baik, khususnya ke titik-titik lokasi yang menjadi tempat berbagai prosesi dalam kegiatan Pemilu, diperlukan kerja sama berbagai pihak.
“Demi memastikan pasokan listrik tetap andal, maka potensi penyebab gangguan listrik harus dapat dihindari. Untuk itu, PLN telah melakukan berbagai persiapan sebelum masa siaga baik menyambut Natal dan Tahun Baru maupun nanti saat pelaksanaan Pemilu, dengan melakukan pemeliharaan, inspeksi, dan koordinasi dengan berbagai pihak,” kata Putu Eka.
PLN siap mendukung menyukseskan perhelatan pesta demokrasi lima tahunan yang berpuncak pada 14 Februari 2024 mendatang dengan memberikan layanan listrik tanpa kedip selama prosesi pemilihan umum (Pemilu) tersebut berlangsung.
Sementara itu, Manager Keselamatan, Kesehatan Kerja, Lingkungan (K3L) dan Keamanan PLN UID Bali I Made Ariana menjelaskan demi menyukseskan Pemilu mendatang, sejumlah persiapan tengah dilakukan PLN.
“PLN Menyiapkan 41 unit posko siaga, 657 personel, 10 unit tim pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) dan 47 unit mobil pelayanan teknik,” ungkapnya.
Dirinya juga mengatakan saat ini kelistrikan subsistem Bali dalam kondisi aman dengan beban puncak sebesar 1.055 mega watt (MW) dan daya mampu pembangkit mencapai 1.391 MW dengan cadangan daya mencapai 24 persen.
Selain itu, pihaknya menyampaikan pentingnya memperhatikan jarak aman saat memasang penjor, umbul-umbul ataupun bendera termasuk berbagai alat peraga kampanye (APK).
“Jarak aman untuk atap bangunan, pohon, termasuk jarak aman bekerja, dan jarak aman pemasangan penjor, umbul-umbul, dan bendera, minimal 2,5 meter dari jaringan tegangan menengah (TM) PLN,” imbuhnya.
Di sisi lain, Sekretaris KPU Provinsi Bali I Made Oka Purnama menyampaikan apresiasinya kepada PLN yang telah mengawal kesuksesan pemilihan umum pada lima tahun silam.
Dirinya berharap hal ini dapat terulang pada tahun 2024 mendatang dengan performa yang semakin baik.
“Pada lima tahun lalu, PLN telah memberikan dukungan yang luar biasa, sehingga kami dapat terbantu dari segi kenyamanan, untuk itu kami berharap pada Pemilu tahun 2024 hal ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan mengingat banyaknya titik lokasi yang membutuhkan support PLN,” kata Oka.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Senior Manager Distribusi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali I Putu Eka Astawa di Denpasar, Bali, Selasa menyampaikan demi memastikan pasokan listrik dapat tersuplai dengan baik, khususnya ke titik-titik lokasi yang menjadi tempat berbagai prosesi dalam kegiatan Pemilu, diperlukan kerja sama berbagai pihak.
“Demi memastikan pasokan listrik tetap andal, maka potensi penyebab gangguan listrik harus dapat dihindari. Untuk itu, PLN telah melakukan berbagai persiapan sebelum masa siaga baik menyambut Natal dan Tahun Baru maupun nanti saat pelaksanaan Pemilu, dengan melakukan pemeliharaan, inspeksi, dan koordinasi dengan berbagai pihak,” kata Putu Eka.
PLN siap mendukung menyukseskan perhelatan pesta demokrasi lima tahunan yang berpuncak pada 14 Februari 2024 mendatang dengan memberikan layanan listrik tanpa kedip selama prosesi pemilihan umum (Pemilu) tersebut berlangsung.
Sementara itu, Manager Keselamatan, Kesehatan Kerja, Lingkungan (K3L) dan Keamanan PLN UID Bali I Made Ariana menjelaskan demi menyukseskan Pemilu mendatang, sejumlah persiapan tengah dilakukan PLN.
“PLN Menyiapkan 41 unit posko siaga, 657 personel, 10 unit tim pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) dan 47 unit mobil pelayanan teknik,” ungkapnya.
Dirinya juga mengatakan saat ini kelistrikan subsistem Bali dalam kondisi aman dengan beban puncak sebesar 1.055 mega watt (MW) dan daya mampu pembangkit mencapai 1.391 MW dengan cadangan daya mencapai 24 persen.
Selain itu, pihaknya menyampaikan pentingnya memperhatikan jarak aman saat memasang penjor, umbul-umbul ataupun bendera termasuk berbagai alat peraga kampanye (APK).
“Jarak aman untuk atap bangunan, pohon, termasuk jarak aman bekerja, dan jarak aman pemasangan penjor, umbul-umbul, dan bendera, minimal 2,5 meter dari jaringan tegangan menengah (TM) PLN,” imbuhnya.
Di sisi lain, Sekretaris KPU Provinsi Bali I Made Oka Purnama menyampaikan apresiasinya kepada PLN yang telah mengawal kesuksesan pemilihan umum pada lima tahun silam.
Dirinya berharap hal ini dapat terulang pada tahun 2024 mendatang dengan performa yang semakin baik.
“Pada lima tahun lalu, PLN telah memberikan dukungan yang luar biasa, sehingga kami dapat terbantu dari segi kenyamanan, untuk itu kami berharap pada Pemilu tahun 2024 hal ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan mengingat banyaknya titik lokasi yang membutuhkan support PLN,” kata Oka.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023