Pemerintah Kota Denpasar Bali meminta berbagai komunitas terkait di daerah itu agar dapat meningkatkan perannya dalam menekan kasus HIV dan AIDS seiring dengan momentum peringatan Hari AIDS Sedunia.
"Tahun ini Hari AIDS Sedunia mengangkat tema nasional Bergerak Bersama Komunitas, Akhiri AIDS 2030. Ini bertujuan meningkatkan peran komunitas sebagai kunci mencegah HIV-AIDS," kata Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa di Denpasar, Jumat.
Karena itu, kata Arya Wibawa, peringatan Hari AIDS Sedunia tahun ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama dan koordinasi berbagai pihak, termasuk komunitas di Kota Denpasar.
Hal itu di antaranya untuk penjangkauan populasi kunci di test HIV, pencegahan infeksi HIV, penelusuran ODHIV (orang dengan HIV) mendapatkan pengobatan, memantau kepatuhan minum ARV, penelusuran pada pasien hilang (lost to follow up), dan pemeriksaan viral load bagi ODHIV.
Pemerintah Kota Denpasar juga berkomitmen dalam menekan kasus HIV-AIDS di Kota Denpasar. Hal ini dapat diwujudkan dengan menggelorakan semangat Getting Three Zeroes yang meliputi nol kasus infeksi baru, nol kematian karena AIDS, dan nol stigmatisasi.
"Mari kita selesaikan bersama-sama, bergotong royong dan menyamabraya atau persaudaraan. Sehingga upaya kita untuk mencapai tujuan penanggulangan HIV-AIDS menuju Three Zeroes dapat tercapai," katanya pada Puncak Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2023 di Kota Denpasar itu.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr AA Ayu Candrawati mengatakan, berdasarkan laporan data situasi kasus HIV dan AIDS di Kota Denpasar sampai September 2023, jumlah yang terinfeksi HIV sebanyak 15.406 orang yang terdiri atas HIV sebanyak 8.818 dan AIDS sebanyak 6.588.
Faktor risiko penularan terbanyak melalui hubungan seksual khususnya heteroseksual sebanyak 72 persen, homoseksual sebanyak 20 persen, dan penasun (pengguna napza suntik) sebanyak empat persen. Bahkan, sekitar 80 persen ditemukan pada kelompok usia produktif (15-59 tahun).
Terkait tema Hari AIDS Sedunia membawa pesan bahwa pentingnya peran aktif komunitas dalam melakukan perubahan sehingga mampu menciptakan generasi bebas stigma dan diskriminasi.
Rangkaian Puncak Peringatan Hari AIDS Sedunia di Kota Denpasar berlangsung meriah.
Beragam kegiatan turut dilaksanakan, yakni mulai dari senam bersama, penampilan beragam kreativitas siswa SD, SMP, dan SMA/SMK se-Kota Denpasar hingga pengundian hadiah.
Pada kesempatan tersebut turut diserahkan hadiah bagi pemenang lomba.
Baca juga: Wakil Wali Kota Denpasar minta ODHA rutin cek kesehatan
Baca juga: Forum Peduli AIDS Bali usulkan penanganan HIV sampai ke desa
Baca juga: Desa Adat sepakat ikut sosialisasi HIV-AIDS dan hapus stigma ODHIV
Baca juga: Bergandengan tangan cegah penyebaran HIV/AIDS di Bali
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Tahun ini Hari AIDS Sedunia mengangkat tema nasional Bergerak Bersama Komunitas, Akhiri AIDS 2030. Ini bertujuan meningkatkan peran komunitas sebagai kunci mencegah HIV-AIDS," kata Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa di Denpasar, Jumat.
Karena itu, kata Arya Wibawa, peringatan Hari AIDS Sedunia tahun ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama dan koordinasi berbagai pihak, termasuk komunitas di Kota Denpasar.
Hal itu di antaranya untuk penjangkauan populasi kunci di test HIV, pencegahan infeksi HIV, penelusuran ODHIV (orang dengan HIV) mendapatkan pengobatan, memantau kepatuhan minum ARV, penelusuran pada pasien hilang (lost to follow up), dan pemeriksaan viral load bagi ODHIV.
Pemerintah Kota Denpasar juga berkomitmen dalam menekan kasus HIV-AIDS di Kota Denpasar. Hal ini dapat diwujudkan dengan menggelorakan semangat Getting Three Zeroes yang meliputi nol kasus infeksi baru, nol kematian karena AIDS, dan nol stigmatisasi.
"Mari kita selesaikan bersama-sama, bergotong royong dan menyamabraya atau persaudaraan. Sehingga upaya kita untuk mencapai tujuan penanggulangan HIV-AIDS menuju Three Zeroes dapat tercapai," katanya pada Puncak Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2023 di Kota Denpasar itu.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr AA Ayu Candrawati mengatakan, berdasarkan laporan data situasi kasus HIV dan AIDS di Kota Denpasar sampai September 2023, jumlah yang terinfeksi HIV sebanyak 15.406 orang yang terdiri atas HIV sebanyak 8.818 dan AIDS sebanyak 6.588.
Faktor risiko penularan terbanyak melalui hubungan seksual khususnya heteroseksual sebanyak 72 persen, homoseksual sebanyak 20 persen, dan penasun (pengguna napza suntik) sebanyak empat persen. Bahkan, sekitar 80 persen ditemukan pada kelompok usia produktif (15-59 tahun).
Terkait tema Hari AIDS Sedunia membawa pesan bahwa pentingnya peran aktif komunitas dalam melakukan perubahan sehingga mampu menciptakan generasi bebas stigma dan diskriminasi.
Rangkaian Puncak Peringatan Hari AIDS Sedunia di Kota Denpasar berlangsung meriah.
Beragam kegiatan turut dilaksanakan, yakni mulai dari senam bersama, penampilan beragam kreativitas siswa SD, SMP, dan SMA/SMK se-Kota Denpasar hingga pengundian hadiah.
Pada kesempatan tersebut turut diserahkan hadiah bagi pemenang lomba.
Baca juga: Wakil Wali Kota Denpasar minta ODHA rutin cek kesehatan
Baca juga: Forum Peduli AIDS Bali usulkan penanganan HIV sampai ke desa
Baca juga: Desa Adat sepakat ikut sosialisasi HIV-AIDS dan hapus stigma ODHIV
Baca juga: Bergandengan tangan cegah penyebaran HIV/AIDS di Bali
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023