Hanover, New Hampshire (Antara Bali/PRNewswire) - International Society of Aesthetic Plastic Surgery (ISAPS) telah merilis hasil analisis statistik tahunan ketiga: Studi Global Prosedur Bedah Estetis/Kosmetik yang Dilakukan pada tahun 2011. Hasilnya kini diposting di situs web ISAPS. Hasil Perbandingan survei pada tahun 2010 dan 2011 tersedia di www.isaps.org/isaps-global-statistics.html.
Penelitian pada tahun 2012 ini mengundang sekitar 20.000 dokter bedah plastik untuk berpartisipasi. Selain itu, American Society for Aesthetic Plastic Surgery (ASAPS) dan Brazilian Society of Plastic Surgery (SBCP) mendukung penelitian ISAPS tahun ini. Hasil-hasilnya diproyeksikan untuk mencerminkan statistik internasional dan khususnya didasarkan pada perkiraan jumlah ahli bedah plastik di negara masing-masing dan sampel responden.
Hasil-hasil ini mengungkapkan hirarki setiap negara dengan sebagian besar prosedur bedah dan estetis/kosmetik non-bedah yang dilakukan oleh ahli bedah plastik bersertifikasi dewan (atau yang setara) pada tahun 2011. Beberapa ringkasan yang disediakan di situs ISAPS termasuk tabel yang menunjukkan jumlah ahli bedah dan prosedur masing-masing negara. Peringatan ini sangat penting ketika melakukan perbandingan pengamatan selama bertahun-tahun, karena penelitian ini dapat mengalami variasi substansial dalam prosedur tertentu. Kumpulan tanggapan dokter yang bervariasi dari tahun ke tahun dan sampel untuk negara-negara tertentu secara signifikan dapat mengalami fluktuasi selama bertahun-tahun.
Frekuensi Prosedur Menunjukkan Variasi Sederhana
Lipoplasty masih menjadi prosedur yang paling sering dilakukan, mewakili 19,9% dari total prosedur bedah, sedangkan Botulinum Toxin Tipe A (Botox dan Dysport) berada di posisi teratas dengan jumlah 38,1% di antara prosedur non-bedah. Popularitas prosedur bedah bervariasi menurut masing-masing negara. Amerika Serikat, Brasil, China, Jepang, dan Italia menempati peringkat lima negara teratas yang paling dominan untuk prosedur bedah.
Total Keseluruhan
Survei ISAPS melaporkan beberapa statistik yang penting berkenaan dengan jumlah ahli bedah plastik bersertifikasi dewan (atau setara nasional) yang berpraktek di seluruh dunia, diperkirakan berjumlah 32.000 orang. Angka-angka ini tidak memperhitungkan prosedur bedah dan non-bedah yang dilakukan oleh para profesional medis dan orang lain yang bukan ahli bedah plastik.
Metodologi
Survei ini dikompilasi, ditabulasi, dan dianalisis oleh Industry Insights, Inc. (www.industryinsights.com) perusahaan riset independen yang berbasis di Columbus, Ohio di Amerika Serikat. Perusahaan survei terkemuka sebelumnya adalah Scott Hackworth, CPA dan analis riset yang telah melakukan berbagai bentuk riset mengenai tren dalam Bedah Plastik Estetis selama lebih dari 15 tahun. Setiap peserta survei menyelesaikan pertanyaan dua halaman, kuesioner bahasa Inggris yang memfokuskan pada jumlah prosedur bedah dan non bedah yang mereka lakukan pada tahun 2011. Angka final yang telah diproyeksikan untuk mencerminkan statistik internasional dan hanya berdasarkan perkiraan jumlah ahli bedah plastik di masing-masing negara. Untuk membantu menghitung jumlah ahli bedah plastik, perwakilan dari National Societies memberikan jumlah lebih dari 90% dari total 32.000 ahli bedah plastik yang diperkirakan. Rumus yang digunakan untuk memperkirakan angka non-pelaporan negara berdasarkan pada Produk Domestik Bruto dan Populasi.
Catatan bagi Wartawan: Kami menghargai Anda mengutip situs web ISAPS, situs layanan konsumen berbasis informasi non-komersial, sehingga orang lain dapat melihat rincian secara lengkap ISAPS Worldwide Survey. www.isaps.org
International Society of Aesthetic Plastic Surgery yang sudah ada selama 43 tahun adalah perkumpulan internasional terbesar dokter ahli bedah dengan 2.360 anggota saat ini di 93 negara. Para ahli bedah menjalani proses aplikasi ketat untuk menentukan kualifikasi mereka untuk bergabung dengan perkumpulan ini. Misi ISAPS terdiri dari dua hal: pendidikan berkelanjutan para ahli bedah plastik dengan teknik terbaru di bidang operasi estetis (kosmetik) dan obat-obatan - serta peningkatan keselamatan pasien.
(PRW/ADT/IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Penelitian pada tahun 2012 ini mengundang sekitar 20.000 dokter bedah plastik untuk berpartisipasi. Selain itu, American Society for Aesthetic Plastic Surgery (ASAPS) dan Brazilian Society of Plastic Surgery (SBCP) mendukung penelitian ISAPS tahun ini. Hasil-hasilnya diproyeksikan untuk mencerminkan statistik internasional dan khususnya didasarkan pada perkiraan jumlah ahli bedah plastik di negara masing-masing dan sampel responden.
Hasil-hasil ini mengungkapkan hirarki setiap negara dengan sebagian besar prosedur bedah dan estetis/kosmetik non-bedah yang dilakukan oleh ahli bedah plastik bersertifikasi dewan (atau yang setara) pada tahun 2011. Beberapa ringkasan yang disediakan di situs ISAPS termasuk tabel yang menunjukkan jumlah ahli bedah dan prosedur masing-masing negara. Peringatan ini sangat penting ketika melakukan perbandingan pengamatan selama bertahun-tahun, karena penelitian ini dapat mengalami variasi substansial dalam prosedur tertentu. Kumpulan tanggapan dokter yang bervariasi dari tahun ke tahun dan sampel untuk negara-negara tertentu secara signifikan dapat mengalami fluktuasi selama bertahun-tahun.
Frekuensi Prosedur Menunjukkan Variasi Sederhana
Lipoplasty masih menjadi prosedur yang paling sering dilakukan, mewakili 19,9% dari total prosedur bedah, sedangkan Botulinum Toxin Tipe A (Botox dan Dysport) berada di posisi teratas dengan jumlah 38,1% di antara prosedur non-bedah. Popularitas prosedur bedah bervariasi menurut masing-masing negara. Amerika Serikat, Brasil, China, Jepang, dan Italia menempati peringkat lima negara teratas yang paling dominan untuk prosedur bedah.
Total Keseluruhan
Survei ISAPS melaporkan beberapa statistik yang penting berkenaan dengan jumlah ahli bedah plastik bersertifikasi dewan (atau setara nasional) yang berpraktek di seluruh dunia, diperkirakan berjumlah 32.000 orang. Angka-angka ini tidak memperhitungkan prosedur bedah dan non-bedah yang dilakukan oleh para profesional medis dan orang lain yang bukan ahli bedah plastik.
Metodologi
Survei ini dikompilasi, ditabulasi, dan dianalisis oleh Industry Insights, Inc. (www.industryinsights.com) perusahaan riset independen yang berbasis di Columbus, Ohio di Amerika Serikat. Perusahaan survei terkemuka sebelumnya adalah Scott Hackworth, CPA dan analis riset yang telah melakukan berbagai bentuk riset mengenai tren dalam Bedah Plastik Estetis selama lebih dari 15 tahun. Setiap peserta survei menyelesaikan pertanyaan dua halaman, kuesioner bahasa Inggris yang memfokuskan pada jumlah prosedur bedah dan non bedah yang mereka lakukan pada tahun 2011. Angka final yang telah diproyeksikan untuk mencerminkan statistik internasional dan hanya berdasarkan perkiraan jumlah ahli bedah plastik di masing-masing negara. Untuk membantu menghitung jumlah ahli bedah plastik, perwakilan dari National Societies memberikan jumlah lebih dari 90% dari total 32.000 ahli bedah plastik yang diperkirakan. Rumus yang digunakan untuk memperkirakan angka non-pelaporan negara berdasarkan pada Produk Domestik Bruto dan Populasi.
Catatan bagi Wartawan: Kami menghargai Anda mengutip situs web ISAPS, situs layanan konsumen berbasis informasi non-komersial, sehingga orang lain dapat melihat rincian secara lengkap ISAPS Worldwide Survey. www.isaps.org
International Society of Aesthetic Plastic Surgery yang sudah ada selama 43 tahun adalah perkumpulan internasional terbesar dokter ahli bedah dengan 2.360 anggota saat ini di 93 negara. Para ahli bedah menjalani proses aplikasi ketat untuk menentukan kualifikasi mereka untuk bergabung dengan perkumpulan ini. Misi ISAPS terdiri dari dua hal: pendidikan berkelanjutan para ahli bedah plastik dengan teknik terbaru di bidang operasi estetis (kosmetik) dan obat-obatan - serta peningkatan keselamatan pasien.
(PRW/ADT/IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013