Menteri BUMN Erick Thohir menilai renovasi Pelabuhan Benoa di Denpasar, untuk kebutuhan kapal pesiar dapat mendongkrak ekonomi di Pulau Bali karena mendorong pariwisata berkualitas sekaligus menyerap tenaga kerja.

“BUMN melalui Pelindo membangun fasilitas transportasi publik khususnya pelabuhan kelas dunia. Fasilitas ini bisa menambah jumlah wisatawan dan juga membuka lapangan kerja untuk masyarakat Bali,” kata Erick saat meninjau Pelabuhan Benoa Denpasar, dipantau melalui Instagram @erickthohir di Denpasar, Sabtu.

Dalam peninjauan di dermaga timur Pelabuhan Benoa, Menteri BUMN menilai sudah banyak perubahan setelah dilakukan renovasi yakni kapal pesiar jumbo sudah bisa sandar.

Sebelumnya, kapal pesiar berukuran besar dan membawa ribuan wisatawan asing harus berlabuh di tengah perairan Benoa, kemudian sejumlah wisatawan ke daratan Bali menumpangi perahu yang lebih kecil.

Kendala itu menyebabkan wisatawan mancanegara tidak banyak turun ke daratan karena kapal pesiar tak bisa langsung merapat.

Belum lagi kondisi dermaga sebelumnya yang menyatu dengan terminal peti kemas, sehingga wisatawan yang menumpangi perahu kecil itu saat tiba di dermaga, sering berpapasan dengan truk kontainer sehingga mengganggu lalu lintas turis yang baru tiba.

Saat ini, dermaga sudah diperpanjang menjadi 500 meter dari sebelumnya 350 meter sehingga bisa menampung dua kapal pesiar berukuran besar sekaligus, yang menjadi bagian pembangunan proyek Pusat Pariwisata Marina Bali atau Bali Marine and Tourism Hub (BMTH).

Tak hanya kapal pesiar, dermaga juga dapat mengakomodasi kapal wisata (yacht) di kawasan marina yang terintegrasi dengan pelabuhan kapal pesiar.

Selain itu, sebanyak 51 persen kawasan itu juga disediakan ruang hijau sehingga menambah daya tarik lingkungan.

Saat ini, proyek BMTH yang sedang dikebut yakni dua pengerukan alur dan kolam yang hingga pertengahan Oktober 2023 sudah hampir 60 persen.

Selain itu, Pelindo juga menargetkan penyelesaian jalur khusus penumpang turun dan naik dari kapal pesiar atau gangway permanen rampung pada 2024.

Fasilitas gangway sepanjang 46 meter saat ini masih bersifat sementara.

Total biaya yang dikucurkan untuk proyek itu yakni Rp1,2 triliun yang bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk infrastruktur di laut dan pengerjaan infrastruktur di darat menelan anggaran mencapai Rp2,2 triliun dari kantong Pelindo.

Berdasarkan data Pelindo Benoa Denpasar, selama Januari-Desember 2023 ada sekitar 50 operator kapal pesiar mancanegara mendaftar untuk singgah di Bali dengan rata-rata panjang kapal di atas 250 meter.

Realisasi hingga November 2023 sudah ada 37 kapal pesiar sandar di Benoa yang diperkirakan membawa lebih dari 30 ribu orang penumpang.

Selama Januari-Desember 2022 total ada 14 kapal bersandar yang membawa hampir 7.000 penumpang.

 



Baca juga: Dua kapal pesiar jumbo sandar di Pelabuhan Benoa Bali

Baca juga: Di Bali, Pelni layani keagenan kapal pesiar Virgin Voyages

Baca juga: Pemprov Bali rancang agenda perjalanan turis kapal pesiar

Baca juga: Pelindo rancang Pelabuhan Benoa mampu terima lima kapal pesiar 2025

Baca juga: Kemenparekraf genjot wisata kapal pesiar ke Bali

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023