Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan kepada PM Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu bahwa solusi dua negara adalah "jawaban akhir".
"Saya sudah menjelaskan kepada Israel, kepada Bibi (Netanyahu) dan kabinet perangnya, saya kira satu-satunya jawaban akhir dalam hal ini adalah solusi dua negara. Itu nyata," kata Biden dalam konferensi pers setelah bertemu Presiden China Xi Jinping untuk pertama kalinya dalam setahun di San Fransisco, California.
Dia mengatakan dirinya tidak tahu sampai kapan konflik di Gaza akan berlangsung.
"Kapan (operasi Israel) ini akan berhenti? Saya kira ini akan berhenti ketika Hamas tidak lagi punya kapasitas untuk melakukan pembunuhan dan pelecehan dan hanya melakukan hal-hal mengerikan terhadap Israel," katanya.
Presiden Biden juga mengatakan dirinya melakukan segala upaya untuk mengeluarkan para sandera dari Gaza, sembari menekankan bahwa hak itu tidak berarti bahwa dia mengirimkan pasukan AS ke sana.
Sementara serangan Israel di Jalur Gaza telah memasuki hari ke-40, Biden tetap teguh mendukung Israel.
Israel telah meluncurkan serangan udara dan darat tanpa henti terhadap Jalur Gaza sejak kelompok perlawanan Hamas Palestina melancarkan serangan lintas batas pada 7 Oktober.
Kantor media pemerintah di Gaza pada Rabu mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 11.500, termasuk 4.710 anak-anak dan 3.160 perempuan.
"Jumlah korban tewas dari petugas medis telah mencapai 200," kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan di Telegram.
Mereka lebih lanjut menyatakan bahwa 22 personel pertahanan sipil dan 52 jurnalis juga telah tewas, sementara jumlah korban luka-luka telah mencapai 29.800 orang, dengan sekitar 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid dan gereja, juga mengalami rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat tanpa henti oleh Israel di daerah kantong yang terkepung itu sejak bulan lalu.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel adalah sekitar 1200 orang, menurut angka resmi.
Sumber: Anadolu
Baca juga: DK PBB adopsi resolusi perpanjangan koridor dan jeda kemanusiaan di Gaza
Baca juga: Presiden Jokowi minta Joe Biden hentikan perang di Gaza
Baca juga: Artikel - Apakah resolusi OKI di Gaza akan efektif?
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Saya sudah menjelaskan kepada Israel, kepada Bibi (Netanyahu) dan kabinet perangnya, saya kira satu-satunya jawaban akhir dalam hal ini adalah solusi dua negara. Itu nyata," kata Biden dalam konferensi pers setelah bertemu Presiden China Xi Jinping untuk pertama kalinya dalam setahun di San Fransisco, California.
Dia mengatakan dirinya tidak tahu sampai kapan konflik di Gaza akan berlangsung.
"Kapan (operasi Israel) ini akan berhenti? Saya kira ini akan berhenti ketika Hamas tidak lagi punya kapasitas untuk melakukan pembunuhan dan pelecehan dan hanya melakukan hal-hal mengerikan terhadap Israel," katanya.
Presiden Biden juga mengatakan dirinya melakukan segala upaya untuk mengeluarkan para sandera dari Gaza, sembari menekankan bahwa hak itu tidak berarti bahwa dia mengirimkan pasukan AS ke sana.
Sementara serangan Israel di Jalur Gaza telah memasuki hari ke-40, Biden tetap teguh mendukung Israel.
Israel telah meluncurkan serangan udara dan darat tanpa henti terhadap Jalur Gaza sejak kelompok perlawanan Hamas Palestina melancarkan serangan lintas batas pada 7 Oktober.
Kantor media pemerintah di Gaza pada Rabu mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 11.500, termasuk 4.710 anak-anak dan 3.160 perempuan.
"Jumlah korban tewas dari petugas medis telah mencapai 200," kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan di Telegram.
Mereka lebih lanjut menyatakan bahwa 22 personel pertahanan sipil dan 52 jurnalis juga telah tewas, sementara jumlah korban luka-luka telah mencapai 29.800 orang, dengan sekitar 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid dan gereja, juga mengalami rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat tanpa henti oleh Israel di daerah kantong yang terkepung itu sejak bulan lalu.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel adalah sekitar 1200 orang, menurut angka resmi.
Sumber: Anadolu
Baca juga: DK PBB adopsi resolusi perpanjangan koridor dan jeda kemanusiaan di Gaza
Baca juga: Presiden Jokowi minta Joe Biden hentikan perang di Gaza
Baca juga: Artikel - Apakah resolusi OKI di Gaza akan efektif?
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023