Jakarta (Antara Bali) - Sebanyak 10 kontraktor kontrak kerja sama minyak dan gas bumi merugi hingga Rp16 triliun (1,65 miliar dolar AS) selama periode 2009-2012.
Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo di Jakarta, Rabu, mengatakan kerugian tersebut dikarenakan sumur eksplorasi yang dibor tidak menemukan hasil.
"Itu untuk 22 sumur laut dalam di Indonesia bagian timur," ujarnya yang pada Selasa (15/1) dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Wakil Menteri ESDM menggantikan Rudi Rubiandini.
Menurut dia, kerugian kontraktor tersebut menunjukkan eksplorasi migas membutuhkan biaya besar dengan risiko yang tinggi.
"Kalau mengebor terus tidak mendapatkan hasil, ya sudah menjadi risiko kontraktor. Hanya perusahaan dengan dana besar yang berani investasi," ujarnya.
Kontraktor yang terbesar mengalami kerugian adalah ConocoPhillips senilai 310,7 juta dolar AS untuk tiga sumur di tiga blok. (*/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo di Jakarta, Rabu, mengatakan kerugian tersebut dikarenakan sumur eksplorasi yang dibor tidak menemukan hasil.
"Itu untuk 22 sumur laut dalam di Indonesia bagian timur," ujarnya yang pada Selasa (15/1) dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Wakil Menteri ESDM menggantikan Rudi Rubiandini.
Menurut dia, kerugian kontraktor tersebut menunjukkan eksplorasi migas membutuhkan biaya besar dengan risiko yang tinggi.
"Kalau mengebor terus tidak mendapatkan hasil, ya sudah menjadi risiko kontraktor. Hanya perusahaan dengan dana besar yang berani investasi," ujarnya.
Kontraktor yang terbesar mengalami kerugian adalah ConocoPhillips senilai 310,7 juta dolar AS untuk tiga sumur di tiga blok. (*/M038/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013