Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menyatakan spirit "Santhi" yang senantiasa hidup dalam masyarakat Bali menjadi modal kuat bagi terciptanya pemilu yang damai di wilayah Bali.

"Saya yakin karena Bali punya kultur masyarakatnya, masyarakat yang santhi, damai. Kita ikuti aturan main saja. Bawaslu menjadi wasit, saya percaya. Pemilu damai, pemilu santhi di Bali akan dapat terwujud," kata Mahendra Jaya setelah mengikuti acara deklarasi damai parpol peserta pemilu di Lapangan Niti Mandala, Denpasar, Bali, Rabu.

Dia pun mengapresiasi Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Harfendi, Kapolda Bali Irjen Pol. Ida Bagus Kade Putra Narendra, KPU, Bawaslu, para pimpinan partai di Bali serta pihak terkait lainnya yang telah secara bersama-sama menandatangani deklarasi pemilu damai.

Menurut dia, acara tersebut sebagai salah satu bukti tekad dari semua kalangan untuk mewujudkan kontestasi elektoral Pemilu 2024 itu dapat berjalan aman walau berhadapan dengan keberagaman pandangan dan pilihan politik.

"Itu penting sekali. Perbedaan partai, pandangan, pilihan, saya percaya untuk di Bali tidak membuat persaudaraan kita menjadi terganggu, terbelah," kata dia.

Adapun beberapa poin deklarasi pemilu damai yang ditandatangani bersama saat itu. Pertama, peserta pemilu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Kedua, mewujudkan pemilu yang langsung dan umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Ketiga, melaksanakan seluruh tahapan pemilu tahun 2024 secara demokratis dalam suasana kondusif dan penuh persaudaraan.

Keempat, patuh dan taat pada seluruh ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku selama penyelenggaraan tahapan Pemilu 2024.

Pada kesempatan yang sama, Komisioner KPU Provinsi Bali I Gede John Darmawan yang menyampaikan pemilu yang bersifat inklusif harus dijaga bersama sebagai dasar proses demokrasi di Indonesia.

"Kita harus dewasa dengan bisa menerima apapun hasilnya dan jangan sampai terpecah belah karena pilihan yang berbeda," katanya.

Sementara itu, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Harfendi berharap melalui acara Deklarasi Pemilu Damai itu diharapkan seluruh komponen masyarakat terutama di Bali siap untuk melaksanakan Pemilu 2024 yang damai dan sejuk untuk mewujudkan demokrasi yang bermartabat.

Dia mengatakan perbedaan pendapat adalah suatu keniscayaan dan bagian tak terpisahkan dari demokrasi itu sendiri, namun hal itu tidak boleh mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

"Saya mengimbau seluruh komponen masyarakat Bali untuk mematuhi dan tetap mentaati segala bentuk peraturan dan ketentuan yang berlaku serta selesaikan permasalahan Pemilu tahun 2024 sesuai dengan koridor hukum yang berlaku. Saya berharap semoga keakraban dalam kebersamaan ini menjadi komitmen kita bersama sebagai anak bangsa untuk menegaskan bahwa persatuan dan kesatuan seluruh komponen bangsa merupakan hal yang paling utama meskipun berbeda tugas dan pandangan dalam politik," kata Harfendi.


Baca juga: KPU Bali berharap parpol jadikan Pemilu sebagai sarana perkuat kesatuan bangsa

Baca juga: Kapolres Jembrana: Partai peserta pemilu 2024 sepakat wujudkan Pemilu damai

Baca juga: Bupati Buleleng deklarasikan Pemilu Damai 2024

Baca juga: Kodam IX/Udayana kerahkan 10.912 personel bantu amankan tahapan Pemilu 2024

Baca juga: Presiden Jokowi: Jangan sampai di atas makan bersama tetapi di bawah masih ribut

Pewarta: Rolandus Nampu

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023