Denpasar (Antara Bali) - Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra menyambut gembira perkembangan Koperasi Pedagang Pasar Kamboja yang mampu mencatatkan aset senilai Rp29 miliar di tengah banyaknya koperasi di Bali yang dilaporkan mengalami kemunduran.
"Kemampuan koperasi ini menghimpun sisa hasil usaha tahun 2009 yang meningkat menjadi Rp105 juta, juga luar biasa. Ini hendaknya menjadi penyemangat koperasi lainnya untuk terus berupaya tumbuh dan berkembang," harapnya saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Pedagang Pasar Kamboja di Denpasar, Kamis.
Pada acara yang disertai Sekretaris Kota Denpasar AA Ngurah Rai Iswara, yang juga mantan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Denpasar, wali kota meminta para pengurus bersama anggota koperasi di wilayahnya terus membangun lembaga ekonomi kerakyatan tersebut.
"Sesuai semangat koperasi dari anggota oleh anggota, maka usaha ini harus kita dorong menjadi soko guru perekonomian. Para anggota harus mampu menjadi pahlawan ekonomi rakyat," ujar Rai Mantra.
Maju-mundurnya koperasi, katanya, ditentukan oleh peran anggota. Oleh karena itu jangan sampai terjadi, jika punya uang berbelanja ke swalayan, tetapi kalau sedang kesulitan ngebon ke koperasi. "Jika sikap anggota demikian, maka kita sulit memajukan koperasi," tegasnya.
Kepada pengurus koperasi, Wali Kota Rai Mantra mengingatkan agar dalam menjalankan usaha disertai jiwa kreatif dan mampu berinovasi untuk menghasilkan produksi aneka barang yang berkualitas.
Pengelola harus memiliki kreativitas, sehingga tidak terkesan monoton dalam mengembangkan usaha. Selain itu, antar pengurus koperasi harus mampu bersinergi, terutama dalam mengembangkan usaha dan permodalan, harapnya.
Ketua Koperasi Pedagang Pasar Kamboja I Nengah Supreda melaporkan, saat ini jumlah anggotanya mencapai 5.482 orang, dengan nilai aset lebih dari Rp29 miliar.
Sisa hasil usaha tahun 2009 yang lebih dari Rp105 juta, katanya, juga menunjukkan peningkatan yang cukup berarti dibandingkan SHU tahun 2008 yang tercatat Rp97 juta.
"Peningkatan SHU ini bukti adanya kreativitas dalam mengembangkan usaha, termasuk mengelola simpan-pinjam. Anggota juga memiliki kesadaran untuk bersama-sama mewujudkan koperasi sehat," ucap Supreda. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Kemampuan koperasi ini menghimpun sisa hasil usaha tahun 2009 yang meningkat menjadi Rp105 juta, juga luar biasa. Ini hendaknya menjadi penyemangat koperasi lainnya untuk terus berupaya tumbuh dan berkembang," harapnya saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Pedagang Pasar Kamboja di Denpasar, Kamis.
Pada acara yang disertai Sekretaris Kota Denpasar AA Ngurah Rai Iswara, yang juga mantan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Denpasar, wali kota meminta para pengurus bersama anggota koperasi di wilayahnya terus membangun lembaga ekonomi kerakyatan tersebut.
"Sesuai semangat koperasi dari anggota oleh anggota, maka usaha ini harus kita dorong menjadi soko guru perekonomian. Para anggota harus mampu menjadi pahlawan ekonomi rakyat," ujar Rai Mantra.
Maju-mundurnya koperasi, katanya, ditentukan oleh peran anggota. Oleh karena itu jangan sampai terjadi, jika punya uang berbelanja ke swalayan, tetapi kalau sedang kesulitan ngebon ke koperasi. "Jika sikap anggota demikian, maka kita sulit memajukan koperasi," tegasnya.
Kepada pengurus koperasi, Wali Kota Rai Mantra mengingatkan agar dalam menjalankan usaha disertai jiwa kreatif dan mampu berinovasi untuk menghasilkan produksi aneka barang yang berkualitas.
Pengelola harus memiliki kreativitas, sehingga tidak terkesan monoton dalam mengembangkan usaha. Selain itu, antar pengurus koperasi harus mampu bersinergi, terutama dalam mengembangkan usaha dan permodalan, harapnya.
Ketua Koperasi Pedagang Pasar Kamboja I Nengah Supreda melaporkan, saat ini jumlah anggotanya mencapai 5.482 orang, dengan nilai aset lebih dari Rp29 miliar.
Sisa hasil usaha tahun 2009 yang lebih dari Rp105 juta, katanya, juga menunjukkan peningkatan yang cukup berarti dibandingkan SHU tahun 2008 yang tercatat Rp97 juta.
"Peningkatan SHU ini bukti adanya kreativitas dalam mengembangkan usaha, termasuk mengelola simpan-pinjam. Anggota juga memiliki kesadaran untuk bersama-sama mewujudkan koperasi sehat," ucap Supreda. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010