Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem, Bali, dalam hal ini bupati dan wakil bupati, turun langsung ke tempat tinggal warga untuk memeriksa kembali data warga yang tercatat dalam kemiskinan ekstrem.
Bupati Karangasem I Gede Dana mengatakan awalnya data menunjukkan sebanyak 6.339 KK di kabupaten tersebut masuk kategori miskin ekstrem, namun setelah diperiksa kembali nyatanya hanya terdapat 79 KK, bahkan ketika diverifikasi ulang angka yang sesuai syarat terus mengerucut.
Di Karangasem, Rabu, ia mengatakan bahwa berangkat dari temuan itu artinya kondisi riil tidak sesuai dengan data yang dikirim ke Pemkab Karangasem, sehingga terlihat daerah tersebut banyak masyarakatnya miskin ekstrem.
“Artinya masih banyak yang tidak memahami kriteria dari miskin ekstrem tersebut, sehingga terjadi kekeliruan dalam memasukkan data yang menyebabkan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Karangasem tinggi,” kata Bupati Gede Dana.
“Jadi kami sengaja mengecek di lapangan terkait laporan dari seluruh camat yang ada melalui hasil validasi hari ini apakah data yang masuk sudah sesuai atau tidak,” sambungnya.
Baca juga: Bupati Karangasem setuju hentikan penambahan modal PDAM
Mengentaskan kemiskinan ekstrem sendiri merupakan salah satu targetnya, dan turun ke lapangan memeriksa karakteristik wilayah, topografi, dan kondisi geografis adalah hal yang dilakukan untuk mengetahui penyebab rendahnya perekonomian warga.
“Dengan demikian, kita bisa mengetahui dengan pasti apa kendalanya sehingga bisa menentukan langkah yang tepat untuk mengentaskan kemiskinan dalam wilayah tersebut,” ujarnya saat mendatangi desa di bukit Kecamatan Rendang.
Saat mendatangi kediaman warga langsung, Bupati Gede Dana melihat satu per satu kondisi dan memetakannya, meski tak masuk kategori kemiskinan ekstrem pemerintah daerah mengaku tetap memberikan prioritas penyaluran bantuan sesuai program yang ada.
Kepada lurah dan camat, Gede Dana meminta agar menindaklanjuti temuan-temuan ini dengan memverifikasi data kemiskinan ekstrem yang ada di wilayah masing-masing, sehingga data yang ada diharapkan betul-betul valid dan sesuai.
Baca juga: Pemerintah salurkan bantuan beras ke 39.900 keluarga di Karangasem
Dengan demikian Pemkab Karangasem bisa melakukan penanganan dengan tepat sasaran, seperti contohnya kemiskinan ekstrem yang jadi prioritas utama berdasarkan arahan Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra, di mana ada beberapa kriteria yang dipatok pemerintah.
Diantaranya, enam bulan terakhir tidak terdapat paling sedikit satu anggota keluarga yang memiliki sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan pokok per bulan, tidak semua anggota keluarga makan makanan beragam (makanan pokok, sayur, buah, dan lauk paling sedikit dua kali sehari), keluarga tidak memiliki tabungan atau simpanan (uang kontan, perhiasan, hewan ternak, hasil kebun, dan lain-lain) yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam 3 bulan ke depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Bupati Karangasem I Gede Dana mengatakan awalnya data menunjukkan sebanyak 6.339 KK di kabupaten tersebut masuk kategori miskin ekstrem, namun setelah diperiksa kembali nyatanya hanya terdapat 79 KK, bahkan ketika diverifikasi ulang angka yang sesuai syarat terus mengerucut.
Di Karangasem, Rabu, ia mengatakan bahwa berangkat dari temuan itu artinya kondisi riil tidak sesuai dengan data yang dikirim ke Pemkab Karangasem, sehingga terlihat daerah tersebut banyak masyarakatnya miskin ekstrem.
“Artinya masih banyak yang tidak memahami kriteria dari miskin ekstrem tersebut, sehingga terjadi kekeliruan dalam memasukkan data yang menyebabkan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Karangasem tinggi,” kata Bupati Gede Dana.
“Jadi kami sengaja mengecek di lapangan terkait laporan dari seluruh camat yang ada melalui hasil validasi hari ini apakah data yang masuk sudah sesuai atau tidak,” sambungnya.
Baca juga: Bupati Karangasem setuju hentikan penambahan modal PDAM
Mengentaskan kemiskinan ekstrem sendiri merupakan salah satu targetnya, dan turun ke lapangan memeriksa karakteristik wilayah, topografi, dan kondisi geografis adalah hal yang dilakukan untuk mengetahui penyebab rendahnya perekonomian warga.
“Dengan demikian, kita bisa mengetahui dengan pasti apa kendalanya sehingga bisa menentukan langkah yang tepat untuk mengentaskan kemiskinan dalam wilayah tersebut,” ujarnya saat mendatangi desa di bukit Kecamatan Rendang.
Saat mendatangi kediaman warga langsung, Bupati Gede Dana melihat satu per satu kondisi dan memetakannya, meski tak masuk kategori kemiskinan ekstrem pemerintah daerah mengaku tetap memberikan prioritas penyaluran bantuan sesuai program yang ada.
Kepada lurah dan camat, Gede Dana meminta agar menindaklanjuti temuan-temuan ini dengan memverifikasi data kemiskinan ekstrem yang ada di wilayah masing-masing, sehingga data yang ada diharapkan betul-betul valid dan sesuai.
Baca juga: Pemerintah salurkan bantuan beras ke 39.900 keluarga di Karangasem
Dengan demikian Pemkab Karangasem bisa melakukan penanganan dengan tepat sasaran, seperti contohnya kemiskinan ekstrem yang jadi prioritas utama berdasarkan arahan Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra, di mana ada beberapa kriteria yang dipatok pemerintah.
Diantaranya, enam bulan terakhir tidak terdapat paling sedikit satu anggota keluarga yang memiliki sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan pokok per bulan, tidak semua anggota keluarga makan makanan beragam (makanan pokok, sayur, buah, dan lauk paling sedikit dua kali sehari), keluarga tidak memiliki tabungan atau simpanan (uang kontan, perhiasan, hewan ternak, hasil kebun, dan lain-lain) yang dapat digunakan sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam 3 bulan ke depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023