Denpasar (Antara Bali) - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar diharapkan mampu meningkatkan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang lebih bermutu, sesuai dengan kebutuhan era kini, kata pimpinan perguruan tinggi itu.
"Selain itu, perlu mengintensifkan pengembangan sistem penjaminan mutu akademik dan non-akademik sehingga mampu menghasilkan sistem yang bermutu untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak yang berkepentingan," kata Pembantu Rektor II ISI Denpasar Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar MHum di Denpasar, Minggu.
Rektor ISI Denpasar terpilih periode 2013-2017 yang akan menggantikan Rektor ISI Prof Dr Wayan Rai yang mengakhiri jabatan periode kedia pada Maret 2013, berharap rekonstruksi kesenian kuno di Bali dapat lebih diintensifkan.
Ia mengatakan, ISI Denpasar selama ini sudah melakukan hal itu, termasuk akhir tahun 2012 mengadakan rekonstruksi prasi (komik tradisional) di Kecamatan Sidemen dan rekonstruksi dramatari Gambuh di Banjar Gede, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, daerah ujung timur Bali.
Kedua kegiatan itu melibatkan mahasiswa dan dosen di lingkungan lembaga pendidikan tinggi seni serangkaian pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Alumnus S-2 Pengkajian Seni Pertunjukan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan S-3 Kajian Budaya Universitas Udayana itu berpendapat dalam memajukan ISI ke depan yang menghadapi persaingan ketat di era global juga menekankan peningkatan kapasitas tata kelola dan sumber daya. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Selain itu, perlu mengintensifkan pengembangan sistem penjaminan mutu akademik dan non-akademik sehingga mampu menghasilkan sistem yang bermutu untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak yang berkepentingan," kata Pembantu Rektor II ISI Denpasar Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar MHum di Denpasar, Minggu.
Rektor ISI Denpasar terpilih periode 2013-2017 yang akan menggantikan Rektor ISI Prof Dr Wayan Rai yang mengakhiri jabatan periode kedia pada Maret 2013, berharap rekonstruksi kesenian kuno di Bali dapat lebih diintensifkan.
Ia mengatakan, ISI Denpasar selama ini sudah melakukan hal itu, termasuk akhir tahun 2012 mengadakan rekonstruksi prasi (komik tradisional) di Kecamatan Sidemen dan rekonstruksi dramatari Gambuh di Banjar Gede, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, daerah ujung timur Bali.
Kedua kegiatan itu melibatkan mahasiswa dan dosen di lingkungan lembaga pendidikan tinggi seni serangkaian pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Alumnus S-2 Pengkajian Seni Pertunjukan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan S-3 Kajian Budaya Universitas Udayana itu berpendapat dalam memajukan ISI ke depan yang menghadapi persaingan ketat di era global juga menekankan peningkatan kapasitas tata kelola dan sumber daya. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013