Forum Air Dunia (WWF) pada 2024 di Bali mengusung agenda kolaborasi demi menciptakan kesejahteraan bersama yang adil dalam mencukupi kebutuhan air masyarakat secara global.

“Sekarang negara-negara sudah lelah dengan kompetisi jadi mereka ingin kolaborasi semua. Makanya kami di WWF nanti membawa semangat Bandung 1955 tentang kerja sama selatan-selatan,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di sela pertemuan konsultasi ke-2 jelang WWF 2024 di Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.

Menurut dia, air saat ini berada dalam ancaman baik akibat perubahan iklim dan pertumbuhan penduduk dunia yang makin meningkat yang menurut data Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), populasi penduduk dunia pada pertengahan November 2022 mencapai sekitar delapan miliar.

Ancaman terhadap air itu, kata dia, menciptakan ketidakadilan di antara negara yang melimpah pasokan air dengan negara yang minim memiliki pasokan air.

Baca juga: Kominfo catat 20 ribu delegasi akan hadiri Forum Air Dunia 2024 di Bali

Dengan kondisi itu, dibutuhkan keputusan politik dari pemimpin dunia untuk mendukung upaya bersama mewujudkan kesejahteraan bersama dalam pemenuhan air.

Untuk itu, dalam WWF ke-10 di Bali yang rencananya dilaksanakan 18-24 Mei 2024, juga membahas pengelolaan air berdasarkan regional di wilayah Afrika, Amerika, Asia Pasifik, dan Mediterania.

“Saya ingin mengusulkan nanti membahas tentang manajemen air mengingat di Bali baru diadakan Konferensi Tingkat Tinggi Forum Negara Pulau dan Kepulauan (KTT AIS Forum), ini sangat unik,” katanya.

Nantinya, WWF 2024 akan menghasilkan hasil yang konkrit di antaranya kerja sama antarpemerintah dan antarpelaku bisnis dalam penyediaan air.

Senada dengan Basuki, Presiden Dewan Air Dunia (WWC) Loic Fauchon mengatakan perlu ada komitmen politik dari para pemimpin dunia terkait akses lebih baik terhadap air di tengah ancaman perubahan iklim dan kemiskinan.

Baca juga: 18-24 Mei 2024, Indonesia ingin jadi pusat dunia soal air dan kebencanaan di WWF 2024

“Kami perlu menyelamatkan air untuk kesejahteraan bersama,” katanya.

Bali menjadi tuan rumah pelaksanaan WWF ke-10 setelah melalui pemungutan suara dengan total mendapatkan 31 suara dibandingkan satu suara yang diperoleh Italia untuk menjadi tuan rumah setelah Senegal menjadi pelaksana WWF ke-9.

Menteri PUPR memperkirakan WWF ke-10 di Bali akan dihadiri minimal 30 ribu orang sehingga diperkirakan menjadi ajang yang terbesar.

“Jadi mereka memilih Bali, sangat ingin mengunjungi Bali. Ini kesempatan baik bagi Bali untuk menyiapkan diri dari segi turismenya,” kata Basuki.

 


 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023