Negara (Antara Bali) - Karena angin kencang disertai ombak besar, otoritas Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Senin (7/1) terpaksa menutup pelayaran di Selat Bali mulai pukul 22.00 hingga 23.00 Wita.
"Penutupan satu jam tersebut tidak sampai menimbulkan antrean panjang. Setelah dibuka hingga sekarang, penyeberangan di Selat Bali berjalan normal," kata Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Gilimanuk, Wahyudi Susianto saat dikonfirmasi, Selasa pagi.
Wahyudi mengatakan, dalam mengelola penyeberangan di Selat Bali, pihaknya mengutamakan keselamatan penumpang sehingga jika sewaktu-waktu muncul cuaca buruk, kebijakan paling tepat adalah menutup sementara operasional pelabuhan.
Untuk mengetahui perkembangan cuaca, Wahyudi mengaku terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). "Setiap hari kami mendapatkan prakiraan cuaca dari BMKG. Kalau ada perubahan cuaca yang mendadak, pihak BMKG langsung menelepon kami," ujarnya. (GBI/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Penutupan satu jam tersebut tidak sampai menimbulkan antrean panjang. Setelah dibuka hingga sekarang, penyeberangan di Selat Bali berjalan normal," kata Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Gilimanuk, Wahyudi Susianto saat dikonfirmasi, Selasa pagi.
Wahyudi mengatakan, dalam mengelola penyeberangan di Selat Bali, pihaknya mengutamakan keselamatan penumpang sehingga jika sewaktu-waktu muncul cuaca buruk, kebijakan paling tepat adalah menutup sementara operasional pelabuhan.
Untuk mengetahui perkembangan cuaca, Wahyudi mengaku terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). "Setiap hari kami mendapatkan prakiraan cuaca dari BMKG. Kalau ada perubahan cuaca yang mendadak, pihak BMKG langsung menelepon kami," ujarnya. (GBI/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013