Negara (Antara Bali) - Museum manusia purba di Kelurahan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, tidak terurus, sehingga beberapa bangunan di luar gedung induk saat ini nyaris roboh.
Pantauan di lokasi, Jumat, selain dipenuhi semak-semak, kaca jendela di bangunan penunjang juga pecah, serta beberapa tiangnya patah.
Pengelolaan museum tersebut sejak 2012 diserahkan ke Pemkab Jembrana. "Kami masih melakukan perbaikan secara bertahap untuk bangunan induk, sementara gedung penunjang belum terjangkau anggaran," kata Kepala Dinas Dikporaparbud Jembrana I Nengah Alit saat dikonfirmasi wartawan.
Alit yang didampingi Kepala Seksi Warisan Purbakala, Ni Komang Ayu Hardiastuti mengaku, pihaknya sudah mengajukan proposal permohonan bantuan ke pemerintah pusat untuk memberbaiki bangunan-bangunan di museum tersebut secara keseluruhan, namun belum mendapatkan tanggapan.
Museum manusia purba Gilimanuk menyimpan berbagai artefak purbakala pada masa perundagian, yang digali di sekitar areal museum tersebut. (GBI/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Pantauan di lokasi, Jumat, selain dipenuhi semak-semak, kaca jendela di bangunan penunjang juga pecah, serta beberapa tiangnya patah.
Pengelolaan museum tersebut sejak 2012 diserahkan ke Pemkab Jembrana. "Kami masih melakukan perbaikan secara bertahap untuk bangunan induk, sementara gedung penunjang belum terjangkau anggaran," kata Kepala Dinas Dikporaparbud Jembrana I Nengah Alit saat dikonfirmasi wartawan.
Alit yang didampingi Kepala Seksi Warisan Purbakala, Ni Komang Ayu Hardiastuti mengaku, pihaknya sudah mengajukan proposal permohonan bantuan ke pemerintah pusat untuk memberbaiki bangunan-bangunan di museum tersebut secara keseluruhan, namun belum mendapatkan tanggapan.
Museum manusia purba Gilimanuk menyimpan berbagai artefak purbakala pada masa perundagian, yang digali di sekitar areal museum tersebut. (GBI/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013