Kepolisian Daerah Bali dan Polres jajaran secara serentak menggelar operasi Zebra Agung 2023 untuk menekan angka kecelakaan dan mewujudkan situasi kamseltibcarlantas yang lebih kondusif di wilayah Bali dengan menerjunkan sebanyak 1.007 personel.
Kepala Kepolisian Daerah Bali Irjen. Pol. Ida Bagus Kade Putra Narendra di Denpasar, Senin, mengatakan operasi Zebra Agung 2023 berlangsung mulai Senin 4 September 2023 hingga Minggu 17 September 2023.
Kapolda mengatakan sesuai dengan rencana operasi, operasi kepolisian terpusat kali ini menyasar beberapa pelanggaran lalu lintas yang meliputi pengendara yang tidak menggunakan helm SNI, pengendara yang melawan arus, pengendara di bawah umur, berkendara sambil bermain handphone, berkendara dalam keadaan mabuk, berboncengan tiga atau lebih dan over dimention atau over load.
Kade Narendra berharap operasi Zebra Agung tahun 2023 ini, dapat menekan jumlah pelanggaran lalu lintas dan angka kecelakaan dari tahun-tahun sebelumnya.
"Dengan dilaksanakan operasi di tahun ini, diharapkan dapat menurunkan angka pelanggaran lalu lintas dan jumlah kecelakaan dari tahun-tahun sebelumnya,” kata dia.
Selain itu, Polda Bali juga melibatkan stakeholder dan unsur terkait lainnya seperti Pomdam IX/Udayana, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Jasa Raharja Provinsi Bali guna menunjang kelancaran pelaksanaan operasi.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas menekankan peran strategis lalu lintas dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional.
Bambang Yugo mengibaratkan lalu lintas seperti fungsi peredaran darah dalam tubuh manusia dimana lalu lintas memiliki peran sebagai media penghubung masyarakat dalam berinteraksi dan berpindah tempat untuk menjalankan roda perekonomian.
Dalam pengamatan Polresta Denpasar, meningkatnya aktivitas masyarakat di Bali belum sepenuhnya dan berbanding lurus oleh kedisiplinan dalam berlalu lintas. Pelanggaran lalu lintas dilakukan baik oleh warga lokal maupun wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Data dari Direktorat Lalu Lintas Polda Bali menunjukkan peningkatan jumlah tilang selama Operasi Zebra tahun 2022, yang berdampak pada kecelakaan lalu lintas, namun dirinya tidak menyebutkan secara rinci perbandingan angka pelanggaran pada setiap tahunnya sehingga disimpulkan mengalami peningkatan.
Kapolresta Denpasar itu hanya menyebutkan pada tahun 2022, tercatat 535 kali tilang dan 91 kecelakaan lalu lintas, termasuk sembilan kematian dan tiga luka berat.
"Operasi ini akan mengedepankan pola operasi preemtif dan preventif, serta menerapkan penegakan hukum secara elektronik (ETLE) baik secara statis maupun mobile," katanya.
Kapolresta Denpasar menambahkan bahwa melalui Operasi Zebra Agung tahun 2023, diharapkan dapat menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
Dia juga memohon dukungan dari TNI, Pemda dan instansi terkait lainnya untuk menyukseskan operasi ini.
Kapolresta juga memberikan perhatian kepada seluruh personel yang terlibat, termasuk para pejabat operasi dan pengendali lapangan. Mereka diminta untuk memberikan arahan yang jelas kepada anggotanya terkait dengan SOP, cara bertindak, dan sasaran operasi yang telah ditentukan.
Seluruh personel juga diingatkan untuk menghindari tindakan arogan dan mengutamakan tindakan simpatik dan humanis dalam penegakan hukum lalu lintas.
"Pungli dan pemerasan terhadap masyarakat tidak diperkenankan, dan teknologi ETLE harus diutamakan. Keamanan dan keselamatan diri juga menjadi prioritas dalam pelaksanaan tugas, sementara koordinasi dan komunikasi yang baik dengan stakeholder terkait sangat penting untuk mengatasi permasalahan yang muncul di lapangan," kata Kapolresta Denpasar Bambang Yugo.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Kepala Kepolisian Daerah Bali Irjen. Pol. Ida Bagus Kade Putra Narendra di Denpasar, Senin, mengatakan operasi Zebra Agung 2023 berlangsung mulai Senin 4 September 2023 hingga Minggu 17 September 2023.
Kapolda mengatakan sesuai dengan rencana operasi, operasi kepolisian terpusat kali ini menyasar beberapa pelanggaran lalu lintas yang meliputi pengendara yang tidak menggunakan helm SNI, pengendara yang melawan arus, pengendara di bawah umur, berkendara sambil bermain handphone, berkendara dalam keadaan mabuk, berboncengan tiga atau lebih dan over dimention atau over load.
Kade Narendra berharap operasi Zebra Agung tahun 2023 ini, dapat menekan jumlah pelanggaran lalu lintas dan angka kecelakaan dari tahun-tahun sebelumnya.
"Dengan dilaksanakan operasi di tahun ini, diharapkan dapat menurunkan angka pelanggaran lalu lintas dan jumlah kecelakaan dari tahun-tahun sebelumnya,” kata dia.
Selain itu, Polda Bali juga melibatkan stakeholder dan unsur terkait lainnya seperti Pomdam IX/Udayana, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Jasa Raharja Provinsi Bali guna menunjang kelancaran pelaksanaan operasi.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas menekankan peran strategis lalu lintas dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional.
Bambang Yugo mengibaratkan lalu lintas seperti fungsi peredaran darah dalam tubuh manusia dimana lalu lintas memiliki peran sebagai media penghubung masyarakat dalam berinteraksi dan berpindah tempat untuk menjalankan roda perekonomian.
Dalam pengamatan Polresta Denpasar, meningkatnya aktivitas masyarakat di Bali belum sepenuhnya dan berbanding lurus oleh kedisiplinan dalam berlalu lintas. Pelanggaran lalu lintas dilakukan baik oleh warga lokal maupun wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Data dari Direktorat Lalu Lintas Polda Bali menunjukkan peningkatan jumlah tilang selama Operasi Zebra tahun 2022, yang berdampak pada kecelakaan lalu lintas, namun dirinya tidak menyebutkan secara rinci perbandingan angka pelanggaran pada setiap tahunnya sehingga disimpulkan mengalami peningkatan.
Kapolresta Denpasar itu hanya menyebutkan pada tahun 2022, tercatat 535 kali tilang dan 91 kecelakaan lalu lintas, termasuk sembilan kematian dan tiga luka berat.
"Operasi ini akan mengedepankan pola operasi preemtif dan preventif, serta menerapkan penegakan hukum secara elektronik (ETLE) baik secara statis maupun mobile," katanya.
Kapolresta Denpasar menambahkan bahwa melalui Operasi Zebra Agung tahun 2023, diharapkan dapat menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
Dia juga memohon dukungan dari TNI, Pemda dan instansi terkait lainnya untuk menyukseskan operasi ini.
Kapolresta juga memberikan perhatian kepada seluruh personel yang terlibat, termasuk para pejabat operasi dan pengendali lapangan. Mereka diminta untuk memberikan arahan yang jelas kepada anggotanya terkait dengan SOP, cara bertindak, dan sasaran operasi yang telah ditentukan.
Seluruh personel juga diingatkan untuk menghindari tindakan arogan dan mengutamakan tindakan simpatik dan humanis dalam penegakan hukum lalu lintas.
"Pungli dan pemerasan terhadap masyarakat tidak diperkenankan, dan teknologi ETLE harus diutamakan. Keamanan dan keselamatan diri juga menjadi prioritas dalam pelaksanaan tugas, sementara koordinasi dan komunikasi yang baik dengan stakeholder terkait sangat penting untuk mengatasi permasalahan yang muncul di lapangan," kata Kapolresta Denpasar Bambang Yugo.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023