Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Juni 2023 sebanyak 1,062 juta kunjungan, naik 12,39 persen dibandingkan Mei 2023 (month to month) yang sebanyak 945,59 ribu kunjungan.
Jumlah kunjungan pada Juni 2023 juga tercatat naik 119,64 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu (year on year) sebesar 345,44 ribu kunjungan.
"Pada Juni 2023 terjadi 908,3 ribu kunjungan wisman melalui pintu masuk utama. Sementara yang masuk melalui pintu masuk perbatasan sebanyak 154,49 ribu kunjungan," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers daring di Jakarta, Selasa.
Pudji menjelaskan jumlah kunjungan wisman melalui pintu masuk utama naik 17,22 persen dibandingkan Mei 2023. Sementara jumlah kunjungan wisman melalui pintu masuk perbatasan turun 9,48 persen.
Kenaikan kunjungan wisman pada Juni 2023, menurut Pudji, disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti beroperasinya penerbangan pesawat terbesar dunia Airbus A380-800 milik Emirates yang diterbangkan secara komersial mulai Juni lalu.
"Garuda Indonesia juga meningkatkan frekuensi penerbangan dari Jakarta ke sejumlah negara seperti Thailand, Korea Selatan dan juga Hong Kong," katanya.
Di sisi lain, AirAsia juga resmi meluncurkan rute Jakarta-Perth empat kali sepekan. Selain itu, liburan Waisak pada awal Juni yang menyebabkan peningkatan kunjungan wisman yang cukup tinggi dari Singapura di semua pintu di provinsi Kepulauan Riau seperti Batam, Tanjung Pinang, Karimun dan Tanjung Uban.
Secara kumulatif hingga Juni 2023, jumlah kunjungan wisman ke Tanah Air mencapai 5,19 juta kunjungan. Jumlah kunjungan wisman di semester pertama 2023 ini meningkat 250,33 persen dibandingkan total kunjungan wisman pada periode yang sama tahun lalu sebesar 1,49 juta kunjungan.
"Hingga semester pertama 2023, jumlah kunjungan wisman tahun ini sudah setara 88,12 persen dari total kunjungan wisman sepanjang tahun 2022 lalu (sebanyak 5,89 juta kunjungan)," ungkapnya.
Meski jumlahnya terus meningkat, total kunjungan wisman hingga Juni 2023 masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 atau sebelum pandemi. Pada 2019, total kunjungan wisman per semester I mencapai 7,71 juta kunjungan dari total 16,1 juta kunjungan sepanjang tahun itu.
Berdasarkan kebangsaannya, kunjungan wisman pada Juni 2023 didominasi oleh wisman yang berasal dari Singapura (16,41 persen), Malaysia (15,88 persen), dan Australia (12,47 persen).
Lebih lanjut, pada semester I 2023, perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) di Indonesia mencapai 433,57 juta perjalanan, naik 12,57 persen dibandingkan total kunjungan wisman pada periode yang sama di tahun 2022 sebanyak 385,17 ribu kunjungan.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 atau sebelum pandemi, total perjalanan wisnus naik 23,83 persen sebanyak 350,14 ribu kunjungan.
Adapun tingkat penghunian kamar (TPK) di hotel bintang pada Juni 2023 mencapai 53,67 persen, naik 3,39 poin secara yoy dan naik 4,65 poin secara secara m-to-m.
Sejalan dengan TPK hotel bintang, TPK hotel nonbintang pada Juni 2023 mencapai 24,58 persen, naik 0,66 poin secara yoy dan naik 0,34 poin secara m-to-m.
Sedangkan rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang mengalami kenaikan sebesar 0,05 poin dibandingkan tahun lalu, yaitu mencapai 1,66 hari.
Baca juga: BPS catat Inflasi tahunan Juli 2023 sebesar 3,08 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Jumlah kunjungan pada Juni 2023 juga tercatat naik 119,64 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu (year on year) sebesar 345,44 ribu kunjungan.
"Pada Juni 2023 terjadi 908,3 ribu kunjungan wisman melalui pintu masuk utama. Sementara yang masuk melalui pintu masuk perbatasan sebanyak 154,49 ribu kunjungan," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers daring di Jakarta, Selasa.
Pudji menjelaskan jumlah kunjungan wisman melalui pintu masuk utama naik 17,22 persen dibandingkan Mei 2023. Sementara jumlah kunjungan wisman melalui pintu masuk perbatasan turun 9,48 persen.
Kenaikan kunjungan wisman pada Juni 2023, menurut Pudji, disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti beroperasinya penerbangan pesawat terbesar dunia Airbus A380-800 milik Emirates yang diterbangkan secara komersial mulai Juni lalu.
"Garuda Indonesia juga meningkatkan frekuensi penerbangan dari Jakarta ke sejumlah negara seperti Thailand, Korea Selatan dan juga Hong Kong," katanya.
Di sisi lain, AirAsia juga resmi meluncurkan rute Jakarta-Perth empat kali sepekan. Selain itu, liburan Waisak pada awal Juni yang menyebabkan peningkatan kunjungan wisman yang cukup tinggi dari Singapura di semua pintu di provinsi Kepulauan Riau seperti Batam, Tanjung Pinang, Karimun dan Tanjung Uban.
Secara kumulatif hingga Juni 2023, jumlah kunjungan wisman ke Tanah Air mencapai 5,19 juta kunjungan. Jumlah kunjungan wisman di semester pertama 2023 ini meningkat 250,33 persen dibandingkan total kunjungan wisman pada periode yang sama tahun lalu sebesar 1,49 juta kunjungan.
"Hingga semester pertama 2023, jumlah kunjungan wisman tahun ini sudah setara 88,12 persen dari total kunjungan wisman sepanjang tahun 2022 lalu (sebanyak 5,89 juta kunjungan)," ungkapnya.
Meski jumlahnya terus meningkat, total kunjungan wisman hingga Juni 2023 masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 atau sebelum pandemi. Pada 2019, total kunjungan wisman per semester I mencapai 7,71 juta kunjungan dari total 16,1 juta kunjungan sepanjang tahun itu.
Berdasarkan kebangsaannya, kunjungan wisman pada Juni 2023 didominasi oleh wisman yang berasal dari Singapura (16,41 persen), Malaysia (15,88 persen), dan Australia (12,47 persen).
Lebih lanjut, pada semester I 2023, perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) di Indonesia mencapai 433,57 juta perjalanan, naik 12,57 persen dibandingkan total kunjungan wisman pada periode yang sama di tahun 2022 sebanyak 385,17 ribu kunjungan.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 atau sebelum pandemi, total perjalanan wisnus naik 23,83 persen sebanyak 350,14 ribu kunjungan.
Adapun tingkat penghunian kamar (TPK) di hotel bintang pada Juni 2023 mencapai 53,67 persen, naik 3,39 poin secara yoy dan naik 4,65 poin secara secara m-to-m.
Sejalan dengan TPK hotel bintang, TPK hotel nonbintang pada Juni 2023 mencapai 24,58 persen, naik 0,66 poin secara yoy dan naik 0,34 poin secara m-to-m.
Sedangkan rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang mengalami kenaikan sebesar 0,05 poin dibandingkan tahun lalu, yaitu mencapai 1,66 hari.
Baca juga: BPS catat Inflasi tahunan Juli 2023 sebesar 3,08 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023