Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah III mencatat berkurang impor benang bahan baku tenunan Bali, kain tekstil dan hasil-hasilnya dari bernilai 1,9 juta dolar AS menjadi hanya 1,2 juta dolar AS Januari-Agustus 2012.

Impor benang bahan baku kain songket tersebut relatif sedikit jika dibandingkan ekspor komoditi sejenis dari Bali, kata Asisten Direktur Kantor Perwakilan BI Wilayah III Sunarto dalam laporan kajian ekonomi regional Provinsi Bali yang diterima di Denpasar Rabu.

Ia menyebutkan realisasi ekspor kain tenun buatan tangan-tangan terampil wanita di Bali, seperti kain songket, tenun sutra, tenun ikat, dan tenun Pegringsingan telah menyumbangkan devisa senilai 15,3 juta dolar dalam kurun waktu yang sama.

"Perolehan devisa dari hasil ekspor aneka hasil tenunan karya masyarakat tersebut cukup stabil walau terjadi krisis ekonomi global yakni rata-rata dua juta dolar AS per bulan selama tahun lalu," kata laporan BI Denpasar tersebut.

Kain tenunan Bali semakin dilirik turis asing yang melakukan perjalanan wisata ke Bali. Ada yang membeli langsung dari pengrajin dan ada pula yang memesan dalam jumlah banyak sehingga perolehan devisanya meningkat setiap bulannya. (*/ADT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012