Perhelatan AstraPay Amrta Segara Sanur Village Festival ke-16 2023 semakin berwarna dengan pesona seni pahatan es atau yang disebut ice carving yang digagas oleh seniman Sanur, Kota Denpasar.
Seniman asal Sanur Ida Bagus Gede Astawa di Denpasar, Bali, Minggu menerangkan konsep garapan pahatan es yang menjadi karya seni sesuai dengan tema penyelenggaraan AstraPay Amrta Sagara Sanur Village Festival Tahun 2023, serta sesuai dengan filosofi Amerta Sagara.
"Amerta itu artinya penghidupan atau kehidupan, segara itu laut. Jadi, kita ambil penghidupan yang bersumber dari lautan, apapun yang ada di lautan karena kita hidup di desa pesisir pantai penduduk asli nelayan," katanya.
Karena itu, pada malam hari perhelatan Sanur Village Festival ditampilkan karya seni yang terbuat dari es yang menyerupai bentuk ikan, penyu bersanding dengan koral. Tampilan karya seni yang menyerupai ikan dan penyu tersebut menggambarkan kehidupan laut, ekosistem yang saling mendukung satu sama lain dimana ikan dan penyu tidak lepas dari keberadaan coral di lautan.
Astawa mengatakan karya seni tersebut pun dimaknai sebagai ajakan bagi masyarakat untuk menjaga keseimbangan biota laut tersebut karena luas habitatnya semakin mengalami penurunan. Dia mengatakan pembuatan karya seni dari bahan es bukan merupakan pekerjaan mudah, membutuhkan konsentrasi tinggi pada setiap sisi es agar tidak patah.
"Seniman yang terlibat saya sendiri, sekian tahun ajak adik-adik agar terbiasa ikut. Seniman yang tangguh paling tiga orang. Proses karya dua jam, kesulitan es itu dingin, cepat cair, licin, renyah gampang patah, salah bacok patah, sulit. Tadi buat rumput laut pecah, ada teknik khusus, tidak boleh bablas, beda dengan kayu. Judul karya sesuai tema, semua ikan, Amerta Sagara penghidupan dari lautan," kata Astawa.
Ice carving yang selama ini hadir memeriahkan acara malam di Sanur Village Festival menjadi pesona tersendiri bagi pengunjung yang menikmati suguhan musik dan atraksi budaya di atas panggung di Pantai Sanur.
Sementara itu, Ketua Panitia AstraPay Amrta Sagara Sanur Village Festival ke-16 Ida Bagus Gede Sidharta Putra menyatakan potensi berkesenian masyarakat Sanur memang sangat luar biasa dari ragam seni termasuk ice carving yang telah menjadi identitas Desa Sanur.
Melalui SVF, seniman diberikan ruang untuk berekspresi sekaligus menunjukkan kehebatan mereka di hadapan publik.
"Ice carving oleh seniman Sanur Ida Bagus Gede Astawa telah membuktikan kehebatan pemahat es Sanur, dan terus hadir memberikan suguhan yang terbaik bagi pengunjung SVF," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
Seniman asal Sanur Ida Bagus Gede Astawa di Denpasar, Bali, Minggu menerangkan konsep garapan pahatan es yang menjadi karya seni sesuai dengan tema penyelenggaraan AstraPay Amrta Sagara Sanur Village Festival Tahun 2023, serta sesuai dengan filosofi Amerta Sagara.
"Amerta itu artinya penghidupan atau kehidupan, segara itu laut. Jadi, kita ambil penghidupan yang bersumber dari lautan, apapun yang ada di lautan karena kita hidup di desa pesisir pantai penduduk asli nelayan," katanya.
Karena itu, pada malam hari perhelatan Sanur Village Festival ditampilkan karya seni yang terbuat dari es yang menyerupai bentuk ikan, penyu bersanding dengan koral. Tampilan karya seni yang menyerupai ikan dan penyu tersebut menggambarkan kehidupan laut, ekosistem yang saling mendukung satu sama lain dimana ikan dan penyu tidak lepas dari keberadaan coral di lautan.
Astawa mengatakan karya seni tersebut pun dimaknai sebagai ajakan bagi masyarakat untuk menjaga keseimbangan biota laut tersebut karena luas habitatnya semakin mengalami penurunan. Dia mengatakan pembuatan karya seni dari bahan es bukan merupakan pekerjaan mudah, membutuhkan konsentrasi tinggi pada setiap sisi es agar tidak patah.
"Seniman yang terlibat saya sendiri, sekian tahun ajak adik-adik agar terbiasa ikut. Seniman yang tangguh paling tiga orang. Proses karya dua jam, kesulitan es itu dingin, cepat cair, licin, renyah gampang patah, salah bacok patah, sulit. Tadi buat rumput laut pecah, ada teknik khusus, tidak boleh bablas, beda dengan kayu. Judul karya sesuai tema, semua ikan, Amerta Sagara penghidupan dari lautan," kata Astawa.
Ice carving yang selama ini hadir memeriahkan acara malam di Sanur Village Festival menjadi pesona tersendiri bagi pengunjung yang menikmati suguhan musik dan atraksi budaya di atas panggung di Pantai Sanur.
Sementara itu, Ketua Panitia AstraPay Amrta Sagara Sanur Village Festival ke-16 Ida Bagus Gede Sidharta Putra menyatakan potensi berkesenian masyarakat Sanur memang sangat luar biasa dari ragam seni termasuk ice carving yang telah menjadi identitas Desa Sanur.
Melalui SVF, seniman diberikan ruang untuk berekspresi sekaligus menunjukkan kehebatan mereka di hadapan publik.
"Ice carving oleh seniman Sanur Ida Bagus Gede Astawa telah membuktikan kehebatan pemahat es Sanur, dan terus hadir memberikan suguhan yang terbaik bagi pengunjung SVF," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023